Masa Pranatal
Ada baiknya anda memahami
masa perkembangan tidak hanya saat setelah lahir, namun penting juga mengerti
bahwa ada masa perkembangan pranatal. Masa Pranatal adalah masa pra lahir. Masa perkembangan pranatal yang terjadi pada 2 minggu pertama pembuahan.
Dimulai dari pembentukan zigot, zigot berjalan dari tuba valopi ke uterus,
terjadi pembelahan dan zigot terbagi menjadi lapisan luar dan lapisan dalam.
Lapisan luar berkembang menjadi placenta atau ari – ari, tali pusar dan
selaput pembungkus janin. Lapisan dalam berkembang menjadi manusia baru.
Lapisan dalam sel yang akan berkembang menjadi embrio dinamakan dengan Blastoscyst.
Sedangkan lapisan luar yang akan menjadi asupan gizi bagi embrio dinamakan Trophpblast.
Implantation adalah pelekatan zigot ke dinding rahim, kira – kira setelah pembuahan. Periode ini
dinamakan Periode Geminal.
Pada akhir
minggu ke 2 sampai akhir bulan ke 2 dinamakan periode embrionis / Embrio.
Pada periode ini terjadi peningkatan pembelahan sel dan terbentuknya sistem pendukung
bagi sel dan pembentukan organ – organ ( organogenesis ). Biasanya terjadi pada 2 sampai 8
minggu setelah pembuahan. Pada Embrio terdapat lapisan – lapisan. Yaitu
lapisan Endoderm, Ektoderm, dan Mesoderm. Lapisan Endoderm nantinya akan berkembang menjadi
sistem digestive dan respirasi. Lapisan Ektoderm akan menjadi sistem nervous dan
integumentary, serta penerima sensor.Lapisan
Mesoderm adalah
lapisan tengah yang nantinya akan menjadi sistem cardiovaskuler, skeletal,
muscular, excresi dan reproduksi. Terdapat juga sistem pendukung kehidupan
embrio. Yaitu Placenta atau ari – ari. Placenta terdiri dari sekelompok jaringan –
jaringan berbentuk piring, berisi pembuluh darah dari ibu dan janin yang
mengait, bukan menyatu.Umbilical cord atau yang sering disebut dengan tali
pusar dimana terdiri dari dua pembuluh nadi dan satu pembuluh vena, letaknya
ada janin dan ari – ari. Amnion atau yang sering disebut kantong
ketuban berisi
cairan bening ( biasanya disebut amniotis / ketuban ) tempat dimana janin
mengapung. Cairan amniotis sebagian besar terdiri dari air kencing janin sejak
16 minggu ( ginjal sudah terbentuk ). Cairan ini berfungsi untuk mengatur suhu
dan kelembaban, serta melindungi janin dari goncangan.
Selanjutnya
ada periode fetal atau periode janin dimana terjadi setelah akhir bulan
kedua sampai janin dilahirkan. Periode ini berisi rangkaian dramatis dari
pertumbuhan dan perkembangan janin. Pada Trisemeter pertama, bulan pertama
panjang janin kurang dari 0,1 inci. Dimana awal perkembangan susunan vertebrae
, sistem nervous, digestive, cardiovask, dan respirasi serta amnion membungkus
lapisan dasar seluruh tubuh. Dinamakan telur atau ovum. Pada bulan kedua
panjang janin menjadi kurang dari 1 inci, kurang lebih beratnya 1 ons dimana
wajah terbentuk dengan mata, telinga, mulut, dan pucuk gigi. Otak mulai
terbentuk. Denyut jantung bisa terdeteksi dengan ultrasound. Dinamakan embrio.
Pada bulan ketiga panjang janin mulai sekitar 3 inci,dan berat sekitar 1 ons.
Janin tersebut sudah bia menggerakkan lengan, kaki dan jari – jarinya. Sudah
memiliki atau muncul sidik jarinya, dan biasanya jenis kelamin sudah bisa
dibedakan. Janin tersebut bisa kencing karena ginjalnya sudah terbentuk. inilah
yang dinamakan janin atau fetus.
Pada
trisemester kedua, bulan ke empat panjang janin sudah mulai menjadi 5,5 inci
berat menjadi sekitar 4 ons.Dengan ciri – ciri denyut jantung menguat,
bertumbuhnya rambut halus ( lanugo ), berkulit tipis dan tembus pandang. Kuku
– kuku sudah mulai terbentuk., gerakan gerakan sudah terkoordinasi ( dapat
berguling – guling di cairan amniotis ). Pada bulan kelima panjang janin
sekitar 10 sampai 12 inci, berat janin menjadi 0,5 sampai 1 pound. Denyut
jantung mulai terdeteksi dengan stetoskop biasa, posisi mengisap ibu jari, dan
bisa tersedak. Tumbuh rambut, alis dan bulu mata. Pada bulan ke enam panjang
janin menjadi sekitar 11 – 14 inci, dan beratnya 1 – 1,5 pound. Kulit mulai
mengkerut dan tertutup dengan lapisan pelindung atau yang sering disebut dengan
vernix caseosa ), matanya terbuka, meconium berkumpul di usus besar dan mampu
memegang dengan kuat.
Pada
trisemester ketiga, bulan ke tujuh, panjang janin 14 sampai 17 inchi dan berat
2,5 sampai 3 pound. Dengan ciri – ciri bertambahnya lemak pada tubuh,
bergerak aktif, gerakan pernafasan yang belum sempurna dimulai. Pada bulan ke
delapan, panjang janin sekitar 16,5 sampai 18 inchi dengan berat 4 sampai 5
pounds. Mempunyai periode tidur dan bangun, berada dalam posisi lahir, tulang
kepalanya lembut dan lentur dan zat besi disimpan dalam hati. Pada bulan ke
sembilan panjang janin sekitar 19 inchi dan beratnya menjadi sekitar 6 pound,
dengan ciri – ciri kerutan pada kulit berkurang ( vernix caseosa menipis ),
Lanugo hilang, gerakan kurang aktif memperoleh kekebalan ( sistem imunisasi )
dari ibu.
Terkadang
perkembangan pranatal terhenti sebelum waktu semestinya atau yang dikenal
dengan aborsi ( abortus ). Ada dua macam abortus, yang pertama adalah abortus
spontan yang tidak disadari sang ibu ( bisa disebabkan karena teratogen atau
bahaya yang lain ) dan abortus non spontan ( aborsi ) yaitu dengan sengaja
menggugurkan janin dalam kandungan.
Bahaya bagi perkembangan
pranatal
Teratogen
yaitu setiap unsur menyebabkan timbul kelainan pada kelahiran. Teratologi itu
ilmu yang mempelajari hal tersebut. Pada periode zigot kemungkinann terjadinya
kelaparan karenan kurangnya persiaoan uterine, atau implantasi di tempat yang
salah.
1.
Bahaya fisik
Pada periode embrio membungkinkan terjadinya keguguran
dikarenakan ketidakteraturan perkembangan begitu juga prematur, komplikasi pada
saat melahirkan disebabkan oleh ketidakteraturan perkembangan. Hal – hal yang
berpengaruh pada perkembangan pranatal adalah penyakit dan kondisi sang ibu,
usia ibu, asupan gizi yang diperoleh, keadaan dan ketegangan emosiaonal,
pengaruh obat – obatan dan alkohol, bahaya lingkungan lainnya ( radiasi,
polutan, toxoplasmosis, dll ).
1.
Bahaya Psikologis
Kepercayaan
hal – hal tradisional, seperti tentang bagaimana seseorang yang dapat
meramalkan jenis kelamin anak yang belum lahir, sehingga dapat mengakibatkan
kebencian dan kekecewaan yang terungkap dalam sikap yang kurang menyenangkan
terhadap anak jika anak yang dilahirkan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan, tekanan yang dialami ibu, seperti tidak menghendaki kehadiran
anaknya.
Sikap-sikap
yang kurang menyenangkan di pihak orang-orang yang berarti mengakibatkan efek
sikap pada anak. Sikap ibu dapat mempengaruhi bayinya yang belum dilahirkan
melalui perubahan endokrin yang dapat terjadi apabila calon ibu menderita
tekanan yang berat dan dalam waktu yang lama biasanya diiringi dengan sikap
yang kurang menyenangkan. Sebaliknya, sikap – sikap yang menyenangkan akan
menimbulkan keseimbangan tubuh yang baik dan hal ini akan menunjang
perkembangan yang normal sepanjang periode pranatal. Dan perkembangan
Kognitifnya sudah dapat belajar dan mengingat sejak masa janin.
0 komentar:
Posting Komentar