ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY E KELUARGA TN. M
DI RT.7 RW.2 KEL. SUNGAI KALI KEC. BARAMBAI
Pengkajian (Tanggal. 03 Februari 2012)
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn M.
2. Umur : 80 th.
3. Alamat : RT 7 RW 2 No. 1 Kel. Sungai kali.
4. Pendidikan : SDN
5. Pekerjaan : buruh tani
6. Agama : Islam
7. Komposisi Keluarga :
No. Nama Sex Umur Hub. Dg. KK Pendd Agama Pekerjaan Status kes
1. Tn. M L 80 th. KK - Islam - Hipotensi
2. Ny. E P 76 th. Istri - Islam - Hipertensi
3. Tn. S L 44 th. Anak SMA Islam - Sehat
4. Tn. A L 38 th Anak SMA Islam Satpam Sehat
5. Tn. S L 30 th Anak S-1 Islam - Sehat
Genogram
80 76
44 38 30
Keterangan: = Ibu dengan penyakit hipertensi
= Perempuan
= Laki-laki
= Meninggal
= Tinggal serumah
8. Tipe keluarga : Keluarga Inti
Yang terdiri dari Bapak, ibu dan tiga anak .
9. Kewargaan negara / suku bangsa : Indonesia / banjarmsin.
10. Agama : Islam.
11. Status social ekonomi keluarga :
Penghasilan keluarga adalah : antara Rp. 150.000,- sampai Rp. 250.000,- perbulan yang diperoleh dari subsidi dari anaknya kedua. Menurut pengakuan keluarga penghasilan yang ada tidak cukup untuk memenuhi keperluan sehari-hari
12. Aktivitas rekreasi keluarga :
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi nonton TV di rumah dan memancing ikan. Kadang-kadang kumpul-kumpul dengan tetangga dekatnya.
B. Riwayat Perkembangan Keluarga
1. Pada saat ini keluarga Tn. M sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), karena anak memisahkan dari keluarga, sudah menikah .dan ada yang belum keluarga dan masih menganggur.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: adalah membantu anak untuk mandiri di masyarakat, hal ini ditunjukkan dengan data, bahwa dari anggota keluarga /anak yang ke-7,9 berumur 38,30 tahun, masih belum menikah dan masih hidup serumah dengan keluarga serta anak ke-6 yang sudah menikah tetapi masih hidup serumah dengan keluarga dan menganggur sedangkan istri dan anaknya tinggal di rumah orang tuanya
sendiri..
3. Riwayat kesehatan keluarga
Ny. E mengatakan bahwa dirinya menderita hipertensi dan sampai sekarang belum sembuh-sembuh padahal sudah berobat sampai ke Puskesmas sungai kali dan minum obat tradisional.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya (yang lalu)
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa orang tua Ny. E, tidak pernah mempunyai riwayat penyakit menular atau penyakit kronis yang berat.
C. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah yang ditempati + 60 m2 (5 m x 10 m), terdiri dari 1 ruang tamu, 4 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang dapur dan 1 kamar mandi dan didepan ada teras rumah. Bangunan rumah berbentuk rumah jawa yang dimodifikasi. Lantai rumah terbuat dari tegel dengan keadaan kurang bersih dan penataan alat / prabot rumah tangga yang cukup rapi, penerangan dan ventilasi cukup. Sumber air minum dan untuk keperluan cuci dan mandi menggunakan PAM. WC menggunakan septic tank yang terletak dibelakang rumah.
Dapur Km.mandi Km. tidur
Km tidur
Km tidur
Km tidur R.tamu
Ruang keluarga
Teras Rumah
Gb. Denah Rumah Keluarga binaan
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Ny. E hidup dilingkungan tempat tinggal yang padat penghuni dan Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal keluarga Ny. E sebagian besar adalah penduduk asli yang merupakan pekerja tani dan pekerja bangunan. Mereka tinggal dalam rumah yang berhimpitan, keadaan lingkungan kurang mendukung . Interaksi antara warga banyak dilakukan pada waktu sore dan malam hari.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Ny. E sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak berumah tangga sampai sekarang, berdasarkan keterangan dulu daerah sekitar lingkungan tempat tinggal masih jarang ditempati penduduk.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyrakat
Saat berada di kampung, keluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan masyarakat berupa pengajian dan membersihkan lingkungan.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Ny. E 9 orang, dan anaknya yang sudah menikah juga masih bertempat tinggal di lingkungan sungai kali sehingga bila mana ada anggota keluarga yang sakit semua saling memperhatikan dan membantu untuk penyembuhan.
Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga masih kurang, seperti tidak ada dana khusus untuk anggaran pemeliharaan kesehatan, tidak tersedia obat P3K dalam rumah.
Ny. E bila sakit atau kambuh hipertensinya , beliau berobat ke Puskesmas dan minum (jamu).
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan, komunikasi selalu dilakukan untuk minta pertimbangan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu permasalahan. Anak-anaknya biasa memberikan alternatif pemikiran kepada Tn. M dan Ny. E bagaimana untuk memutuskan masalah.
2. Struktur Kekuatan Keluarga:
Didalam aktivitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam keluarga
3. Struktur Peran Keluarga
a. Tn. M sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam membimbing dan mendidik anak-anak serta mengatur rumah tangganya.
b. Tn. A, Tn. S, dan Tn. S anak Tn. M yang juga tinggal serumah dengannya.
4. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam agama yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya. Keluarga ini menganggap bahwa hipertensi yang diderita Bu E adalah penyakitnya orang tua yang biasa terjadi. Tapi upaya untuk mengendalikan dilakukan dengan mengatur makanan dan segera periksa ke Puskesmas bila dirasakan ada gangguan kesehatannya. Keluarga Ny. E mempercayakan perawatan kesehatannya kepada tenaga kesehatan, akan tetapi selama ini bila sakit hanya membeli obat di toko dan mengkomsumsi obat tradisional.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afeksi
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama.
Keluarga Ny. E memahami keadaan penyakit yang dideritanya dan anak juga membantu sering mengingatkan tentang diet yang harus ditaati oleh ibunya, misalnya makan rendah garam, rendah lemak dan lain-lain. Mereka saling menyayangi dan memberi perhatian.
2. Fungsi Sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik. Seperti memenuhi kebutuhan pendidikan, kalua ada kegiatan kemasyarakatan, keluarga selalu ikut didalamnya.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan.
Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit hipertensi hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah kesehatan akibat penyakit hipertensi.
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena keluarga tidak mengetahui secara luas tentang masalah yang terjadi pada penyakit hipertensi.
Keluarga mempunyai kesadaran tentang terciptanya lingkungan yang sehat, hal ini di buktikan dengan aktivitas anaknya bila ada waktu luang membersihkan ruangan, lingkungan sekitar rumah.
Selama ini keluarga jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, karena keluarga lebih cenderung membeli obat bebas di toko atau mengkonsumsi obat tradisional.
4. Fungsi Reproduksi
Ny. E saat ini sudah berusia 76 tahun dan tidak menjadi akseptor KB karena alasan sudah tua, tidak mungkin hamil. Selama melahirkan mulai anak pertama sampai anak terakhir, tidak mengalami gangguan yang berarti.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga Ny. E menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari. Menurut pengakuan keluarga penghasilan tiap bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Dan tidak ada yang dapat ditabung atau disimpan.
F. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor yang dimiliki
Stressor jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga Ny. E adalah penyakit hipertensi yang dideritanya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh Ny. E karena sakit yang dideritanya sudah semenjak dahulu dan keluarga yakin bahwa penyakitnya sulit sembuh .
3. Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga Ny. E mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan. Ny. E memberikan pengertian kepada anggota keluarganya tentang masalah yang dihadapinya. Keluarga berhati-hati dalam memilih makanan terutama yang memiliki kadar garam yang tinggi.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. E selalu diberi persiapan uang untuk beli obat bila terasa pusing dan minum pace setiap pagi.
G. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga terutama yang di identifikasi sebagai klien atau sasaran pelayanan asuhan keperawatan keluarga.
1) Pemeriksaan fisik umum:
Keadaan umum Ny. E Nampak sudah mulai lemah karena memasuki umur lansia, makan dan minum masih dalam batas normal,
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 170 / 100 mmHg.
Respirasi : 24 x/mnt
Nadi : 92 x/mnt.
Suhu : 36,6 0C
TB : 154 cm
BB : 65 kg
2) Pemeriksaan fisik khusus:
• Kepala dan leher
Pada pemeriksaan kepala, tidak terdapat adanya benjolan, bentuk kepala normal.
• Leher : Pada leher tidak nampak adanya peningkatan tekanan vena jugularis dan arteri carotis, nyeri saat dilakukan penekanan pada daerah oksipital.
• Mata : Konjungtiva tidak terlihat anemis, kelopak mata tidak terdapat udema, kornea tampak warna putih, kecuali mata kiri terasa penglihatan kabur..
• Hidung : tidak ada kelaianan yang ditemukan.
• Mulut : bibir tidak kering dan tidak terlihat tanda – tanda sianosis.
• Dada : Pergerakan dada terlihat saat inspirasi, Suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat palpitasi, suara mur – mur tidak ada ronchi (-), wheezing (-), nafas cuping hidung (-).
• Abdomen : Pada pemeriksaan abdomen tidak didapatkan adanya pembesaran hepar, tidak kembung, pergerakan peristaltik usus baik, ada bekas luka operasi yang sudah menjadi sikatrik.
• Ektrimitas :Pada ekstrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak terjadi kelumpuhan, dari ektrimitas atas terasa sakit dan ekstremitas bawah terasa kesemutan.
H. Harapan Keluarga
Keluarga Ny. R berharap anggota keluarga dapat berperan masing-masing tanpa ada yang mengalami gangguan kesehatannya. Sehingga semua bisa berjalan lancar tanpa hambatan. Penyaki Hipertensinya dapat sembuh total.
Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1.
2. Data Subyektif:
Ny. E mengatakan sudah lama mengalami tekanan darah tinggi.
Ny. E mengatakan sering pusing,
Merasa kaku didaerah tengkuk.
Data obyektif:
Berdasarkan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didaptkan :
Tekanan darah : 170/100mmHg.
Nadi: 92 X/menit.
Pernafasan : 24 x/menit.
Suhu : 36,6 x/menit.
Data subyektif:
Ny. E jarang berobat kepuskesmas.
Ny. E mengatakan berobat kepuskesmas bila dirasakan parah. Kalau pusing cukup membeli jamu.
Data obyektif.
Ny. E tidak sekolah
Terakhir kunjungan ke Mantri Kesehatan 6 bulan yang lalu.
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi
Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipertensi
Resiko terjadinya kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi
Rumusan diagnosa keperawatan
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipertensi pada Ny. E keluarga Tn. M di rt 7 sungai kali berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
2. Resiko terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi pada Ny. E keluarga Tn. M di rt 7 sungai kali berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal.
Skoring perioritas masalah
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipetensi pada Ny. E keluarga Tn. M di rt 7 sungai kali berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN
1.
a. Sifat masalah : Tidak/kurang sehat
b. Kemungkinan masalah dapat diubah : Hanya sebagian
c. Potensial masalah untuk dicegah : tinggi
d. Menonjolnya masalah : Masalah berat, harus segera ditangani
3
1
2
2
1
2
1
1
Total
3/3x1=1
1/2x2= 1
2/3x1=2/3
2/2x1=1
4
Ketidak tahuan keluarga tentang masalah penyakit hipertensi merupakan bahaya terhadap kondisi klien.
a. Kondisi klien pada usia lansia.
b. Lama penyakit sudah + 14 tahun
c. Berdasarkan prognosa masalah hipertensi hanya sebagian kecil bisa sembuh, dan hanya bisa dilakukan tindakan pencegahan.
a. Penyakit hipertensi memungkinkan untuk dicegah dengan menghindari faktor resiko.
b. Keluarga mau diajak kerjasama (kooperatif)
Bila tidak segera ditanganni maka akan terjadi komplikasi lebih lanjut, seperti stroke, kekumpuhan.
2. Resiko terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi pada Ny. E keluarga Tn. M di rt 7 sungai kali berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal.
NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN
1.
a. Sifat masalah : Ancaman kesehatan
b. Kemungkinan masalah dapat diubah : mudah
c. Potensial masalah untuk dicegah : cukup
d. Menonjolnya masalah : Masalah tidak dirasakan
2
2
2
0
1
2
1
1
Total
2/3x1=2/3
2/2x2= 2
2/3x1=2/3
0/2x1=0
3 1/3
penyakit hipertensi , bila dalam melakukan tindakan pengobatan yang salah akan memperberat penyakit hipertensi
a. Respon keluarga mau menerima masukan berupa pendidikan kesehatan
b. Setelah dilakukan tindakan penyuluhan keluarga mau menggunakan fasilitas kesehatan
Penyakit hipertensi dapat dilakukan tindakan pencegahan dengan menghindari faktor resiko.
Bila tidak segera ditanganni maka akan terjadi komplikasi lebih lanjut, seperti stroke, kekumpuhan.
Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada Keluarga Tn. M adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipetensi pada Ny. E keluarga Tn. M di rt 7 sungai kali berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi
2. Resiko terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi pada Ny. E keluarga Tn. M di rt 7 sungai kali berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No.Dx Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi serangan hipertensi yang lebih berat terhadap Ny. E - Menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi (3-6)
- Menyebutkan 3 faktor resiko yang menyebabkan hipertensi
- Menyebutkan 2 akibat hipertensi bila tidak dirawat.
- Menyebutkan 2 cara mencegah timbulnya hipertensi. Verbal • Keluarga dapat menyebutkan tanda-tanda dan gejala penyakit hipertensi.
• Keluarga dapat mengidentifikasi gejala dini terjadinya serangan.
• Keluarga dapat memutuskan tindakan yang harus dilakukan bila terjadi serangan. 1. Kaji pengetahuan keluarga.
2. Kaji kemampuan keluarga yang telah dilakukan pada Ny. E.
3. Kaji tindakan yang pernah dilakukan bila Ny. E serangan hipertensi.
4. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala peny. Hipertensi.
5. Diskusikan dengan keluarga cara mengiidentifikasi serangan.
6. Diskusikan alternatif yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan berulang.
7. Berikan kesempatan keluarga menanyakan penjelasan yang telah diberikan setiap kali diskusi.
8. berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dimengerti.
9. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga.
10. Berikan pujian terhadap kemampuan yang diungkapkan keluarga
setiap kali diskusi.
2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Ny E tidak mengalami komplikasi/pecahnya pembuluh darah halus. - Dapat menjelaskan akibat tekanan darah tinggi pada pembuluh darah halus.
- Dapat menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.
- Dapat menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Verbal - Klien dan keluarga dapat menjelaskan akibat tekanan darah tinggi pada pembuluh darah halus.
- Klien dan keluarga dapat menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.
- Klien dan keluarga dapat menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. 1. Kaji pengetahuan keluarga.
2. Kaji kemampuan keluarga yang telah dilakukan pada Ny. E.
3. Kaji tindakan yang pernah dilakukan bila Ny. E mengalami serangan.
4. Diskusikan dengan keluarga tentang akibat peny. Hipertensi pada pembuluh darah.
5. Diskusikan dengan keluarga tentang bagian tubuh yang rawan terjadi pembuluh darah pecah.
6. Diskusikan alternatif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
7. Berikan kesempatan keluarga menanyakan penjelasan yang telah diberikan setiap kali diskusi.
8. Berikan penjelasan ulang bila ada penjelasan yang belum dimengerti.
9. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga.
10. Berikan pujian terhadap kemampuan yang diungkapkan keluarga
setiap kali diskusi.
No.Dx. Diagnose keperawatan Tujuan khusus Tanggal Implementasi Evaluasi
2. 1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang, gejala, penyebab, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit hipetensi pada Ny. E keluarga Tn. M di RT 7 sungai kali berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi - Menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi (3-6)
- Menyebutkan 3 faktor resiko yang menyebabkan hipertensi
- Menyebutkan 2 akibat hipertensi bila tidak dirawat.
- Menyebutkan 2 cara mencegah timbulnya hipertensi. 5 Maret 2003 Penyuluhan tentang :
- pengertian hepertensi
- Penyebab hiper tensi
- Tanda dan gejala hipertensi
- Faktor resiko hipertensi
- Akibat hipertensi
- Upaya pencegahan hipertensi
- Diet rendah garam. 1. Struktur
- Keluarga Ny. E dapat bekerjasama dengan mahasiswa.
- Keluarga khususnya klien Ny.E mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini.
2. Proses
- Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi
- Keluarga menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan
- Keluarga dapat memberikan responverbal dan non verbal yang baik
- Keluarga kooperatif selama kegiatan berlangsung
3. Hasil
- Keluarga dapat menyebutkan pengertian hipertensi
- Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi ( 3-6 )
- Menyebutkan 3 faktor resiko yang menyebabkan hipertensi
- Menyebutkan 2 akibat hipertensi bila tidak dirawat
- Menyebutkan 2 cara mencegah timbulnya hipertensi.
2. Resiko terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan penyakit hipertensi pada Ny. E keluarga Tn. M di RT 7 sungai kali berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal.
- Dapat menjelaskan akibat tekanan darah tinggi pada pembuluh darah halus.
- Dapat menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.
- Dapat menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. 6 Maret 2003 Memeberi penyuluhan tentang akibat pecahnya pembuluh darah karena hipertensi. 1. Struktur
- Keluarga Ny. E dapat bekerjasama dengan mahasiswa.
- Keluarga khususnya klien Ny. E mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini.
2. Proses
- keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi
- keluarga menunjukkan minat terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan
- keluarga dapat memberikan responverbal dan non verbal yang baik
- keluarga kooperatif selama kegiatan berlangsung
3. Hasil
- keluarga dapat menjelaskan akibat hipertensi
- menyebutkan bagian tubuh yang rawan terjadi pecahnya pembuluh darah.
- menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi.
0 komentar:
Posting Komentar