Kamis, 19 April 2012

makalah perkembangan prenatal


KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN MASA PRENATAL” ini. Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan.
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini telah diatur sedemikian rupa oleh Sang Pencipta yakni Allah SWT. Tidak terkecuali makhluk yang menempatinya, khususnya manusia. Bahkan sejak lahir hingga mati semuanya telah diatur. Termasuk didalamnya mengenai kelahiran, rizki, jodoh, dan kematian sudah ditentukan semenjak seseorang masih dalam kandungan ibunya. Al-Qur'an pun turut membahas mengenai masalah tersebut khususnya tentang perkembangan manusia ketika masih di dalam rahim ibu. Untuk itu sebagai umat muslim yang meyakininya, selayaknya mempelajari dan memahami hal tersebut. Mungkin makalah ini dapat sedikit membantu dalam mengenal dan mempelajarinya.
Namun sebagai penulis, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diperlukan penulis demi kesempurnaan penulisan makalah berikutnya.
Akhirnya, penulis ucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari pembaca sekalian.


Banjarmasin,19 april 2012



Penulis



DAFTAR ISI


Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................................          i
DAFTAR ISI.........................................................................................................         ii

BAB  I        PENDAHULUAN............................................................................         1
A.    Latar Belakang.............................................................................         1
B.     Tujuan..........................................................................................         1
C.     Pembatasan Masalah....................................................................         1
BAB  II      PEMBAHASAN...............................................................................         2
A.    Perkembangan Masa Pre Natal/Perkembangan Pra Kelahiran.....         2
1.      Tahap Perkembangan Pra Kelahiran......................................         2
a.       Tahap Germinal (Pra-Embriotik)......................................         4
b.      Tahap Embrio...................................................................         5
c.       Tahap Fetal.......................................................................         6
B.     Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kehamilan...................         8
BAB  III     PENUTUP.........................................................................................       10
A.    Kesimpulan..................................................................................       10
B.     Saran............................................................................................       10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................       11


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Banyak ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits nabi yang mengisyaratkan tentang bagaimana perkembangan manusia. Hal ini bisa dibuktikan bahwa dalam kandungan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits nabi terdapat isyarat-isyarat yang mengindikasikan faktor genetika dan herediter. Al-Qur'an juga memuat keterangan tentang proses perkembangan manusia dalam rahim seorang ibu yang sedemikian rinci dan akurat sekalipun harus dibandingkan dengan penemuan ilmu pengetahuan saat ini. Untuk itu, kita sebagai umat muslim yang mengimani Al-Qur'an sebagai kitab pembawa pedoman hidup berkewajiban mempelajari dan memahami tentang proses perkembangan manusia tersebut.

B.     Tujuan
Adapun beberapa tujuan mengapa kita perlu mempelajari tentang perkembangan masa prenatal, diantaranya adalah sebagai berikut :
Ø  Agar kita lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT yang telah menciptakan kita.
Ø  Agar memberikan semangat kepada kita untuk mempelajari dan mengimani Al-Qur'an dimana didalamnya terkandung segala sesuatu termasuk proses perkembangan manusia.
Ø  Agar mengetahui tahap-tahap/proses asal-usul kehidupan manusia dalam rahim/kandungan.
Ø  Agar kita senantiasa berbakti kepada orangtua khususnya ibu yang telah mengandung dan melahirkan kita ke dunia.

C.    Pembatasan Masalah
Ada beberapa batasan masalah yang perlu dibahas dalam makalah ini antara lain :
Ø  Perkembangan masa prenatal / perkembangan pra kelahiran
Ø  Tahap perkembangan pra kelahiran yang terdiri dari :
-          Tahap germinal (pra-embrionik)
-          Tahap embrio
-          Tahap fetal
Ø  Faktor lingkungan yang mempengaruhi kehamilan.

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Perkembangan Masa Pre Natal/Perkembangan Pra Kelahiran
Menurut perspektif Islam, kehidupan manusia telah dimulai pada saat sebelum lahir. Manusia memiliki ruh yang telah hidup sebelum saat kelahirannya di dunia. Ruh manusia ini ditiupkan malaikat untuk masuk ke dalam jasmani manusia pada saat ia dikandung ibunya.
Jasmani manusia, yang menjadi wadah bagi ruh selama ia mengalami kehidupan duniawi, juga diciptakan Allah sesuai dengan ketentuannya. Al-Qur'an dan hadits banyak membahas tentang hal itu. Al-Qur'an bahkan merupakan satu-satunya kitab suci yang membahas tentang awal proses perkembangan pra kelahiran manusia di dalam perut ibu secara cukup rinci. Kemudian setelah peralatan kedokteran berkembang pesat, gambaran pra kelahiran ini terbukti secara empirik.
Diantara perkembangan yang teramat  penting dalam kehidupan manusia ialah sewaktu dalam kandungan ibu (pre natal). Jangka waktu pre natal ialah tempo selepas persenyawaan sehingga bayi dilahirkan yaitu berlangsung kira-kira 266 hari selepas persenyawaan atau 280 hari dari pertama haid yang terakhir sebelum seseorang hamil. Yang dimaksud persenyawaan disini ialah proses dimana sperma dan ovum bersatu untuk membentuk satu sel yang disebut zigot.


1.      Tahap Perkembangan Pra Kelahiran
Periode pra kelahiran (pre natal period) mulai pada saat pembuahan (konsepsi) dan berakhir pada saat kelahiran (kira-kira 38 minggu). Selama perkembangan pra kelahiran, manusia mengalami perkembangan yang sangat cepat dalam kehidupannya. Saat ini ilmuwan membagi perkembangan pra kelahiran (tahap perkembangan embrio) dibagi tiga periode utama : 1) tahap germinal (dari pembuahan sampai dua minggu), 2) tahap embrio (dua sampai delapan minggu), dan 3) tahap fetus (dua sampai sembilan bulan).
Dalam salah satu ayat Al-Qur'an digambarkan bahwa Allah menempatkan bayi yang lemah pada awal perkembangannya di suatu tempat yang aman dan kokoh.

“Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (Q.S. Al-Mukminun [23] : 13)

Bayi dalam perut ibu dapat dikatakan berada dm tempat yang aman dan kokoh, yang memungkinkan untuk tumbuh dalam keadaan relatif aman dari serangan dunia luar, dengan asupan makanan yang terpenuhi dari ibunya. Yang dimaksud tempat yang aman dan kokoh tadi adalah rahim (uterus). Rahim merupakan ruang kosong yang berotot dan kuat dengan berat sekitar 50 gram. Struktur ini belum cukup untuk seorang bayi yang sedang berkembang. Dengan demikian, struktur rahim akan mengalami perubahan selama kehamilan. Ukuran rahim akan berkembang berangsur-angsur meningkat sampai 1.100 gram pada akhir kehamilan.
Dalam berbagai ayatnya, Al-Qur'an juga telah merinci tahap perkembangan di dalam perut ibu. dalam Q.S. Al-Mukminun digambarkan keseluruhan tahap perkembangan pra kelahiran sebagai berikut :
 
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (Q.S. Al-Mukminun [23] : 12-14)

Jika dibahas dalam tiga tahap (tahap germinal, tahap embrio, dan tahap fetus), maka perkembangan bayi tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Tahap Germinal (pra-embrionik)
Tahap germinal atau pra embrionik merupakan awal dari kehidupan manusia. Proses ini dimulai ketika sperma melakukan penetrasi terhadap telur dalam proses pembuahan, yang normalnya terjadi akibat hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Pada tahap ini zigot dibentuk.
Ada hadits yang membahas tentang proses penciptaan dalam tahap ini, misalnya ketika Rasul ditanya oleh seorang Yahudi,
“Dari materi apakah manusia tercipta?” Rasulullah menjawab, “Wahai Yahudi, masing-masing manud icip dari nutfah laki-laki dan nutfah perempuan.” (HR. Ahmad)

Zigot terbentuk dari campuran sperma dan sel telur (“tetesan yang bercampur”). Sel telur yang telah dibuahi, atau zigot, bergerak ke bawah tuba falopi menuju rahim. Pergerakan ini membutuhkan waktu selama empat hari. Selama pergerkaan ini, zigot yang semula berupa satu sel, melalui proses mitosis membelah menjadi dua sel identik. Pembelahan ini terjadi setiap sekitar 30 jam. Dalam proses pembelahan ini, bayi masih disebut dengan blastocyte (Blastula), yang terdiri dari 100 sel. Bagian luar blastocyte akan menjadi placenta, sedangkan bagian dalam akan menjadi embrio.
Pada minggu kedua, bayi terdiri dari sekitar 150 sel. Placenta mulai terbentuk, bagian dalam sel memadat dan berkembang menjadi tiga lapisan yang disebut piringan embrionik (embryonic disc), yang terdiri dari lapisan ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Dalam proses diferensiasi, sel pada masing-masing lapisan berkembang menjadi jaringan dan organ tubuh. Sel dari lapisan terluar (ectoderm atau ectoblast) membentuk otak, tulang belakang, indera peraba, dan lensa mata. Juga lapisan epidermis (enamel gigi, kulit, rambut, kuku). Lapisan paling dalam, disebut endoderm (endoblast), nantinya akan berkembang menjadi sistem pernafasan dan pencernaan, juga berbagai kelenjar seperti pankreas, hati, thyroid, dan thymus. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan tengah atau mesoderm. Lapisan ini akan menjadi tulang dan cartilage, sistem buah pelir dan genitalia dan juga bagian luar akan menutupi organ internal.


b.      Tahap Embrio
Tahap kedua, yang disebut tahap embrio, berlangsung lima setengah minggu. Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel. Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali.
Al-Qur'an juga telah membahas proses perkembangan embriologis tahap demi tahap pada periode ini. Menurut Al-Qur'an tetesan (nutfah) kemudian akan berkembang menjadi alaqah, seperti berikut ini :
 
“kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.” (Q.S. Al-Qiyamah [75] : 38-39)

Seperti lintah menghisap darah ke kulit, kluster sel (embrio) manusia menghisap darah dari dinding rahim (endometrium) yang mengalami kehamilan. Tak terhitung banyaknya embrio yang berusia 23-24 hari bertindak seperti lintah semula. Embrio pada tahap ini hanya dapat terlihat dengan bantuan mikroskop. Setelah itu, baru pada awal minggu keempat, embrio dapat dilihat oleh mata telanjang.
Sel throphoblast pada lapisan luar kluster sel melakukan sekresi enzim yang disebut hyaluronidase. Enzim ini akan menghancurkan lapisan asam (hyaluronic acid) pada jaringan dinding rahim. Sel throphoblast juga bertanggung-jawab dalam membentuk placenta sebagai penyangga antara embrio dan darah ibu. Diantara placenta dan bayi terdapat tiga pembuluh darah yang dalam perkembangannya akan menjadi mirip tali panjang yang disebut tali pusar (umbilical cord). Salah satu pembuluh ini disebut umbilical vein yang berfungsi untuk mengangkut darah yang berisi sari makanan dan oksigen dari placenta kepada bayi. Dua saluran lain disebut umbilical arteri yang bermanfaat untuk melakukan transportasi darah yang berisi karbondioksida dan pembuangan yang dihasilkan oleh makanan dari bayi ke placenta.
Pada awal minggu ketiga, embrio manusia terlihat seperti “segumpal daging” yang terbungkus, yang terus melakukan pembelahan untuk perkembangan selanjutnya. Pada akhir minggu keempat, mulai terlihat perluasan yang mirip cetakan gigi, yang nantinya akan berkembang menjadi organ dan anggota tubuh yang lengkap. Jika kita mengikuti perkembangan embrio, kita akan menemukan setelah empat minggu, proses diferensiasi mulai terjadi dimana sekelompok sel di dalam embrio mengubah dirinya menjadi bentuk organ tertentu yang lebih besar. Salah satu struktur awal yang terbentuk dalam tahap ini adalah cartilaginous yang merupakan dasar tulang kerangka manusia (dalam beberapa bulan kemudian cartilage mengeras dan menguat). Ini kemudian diikuti dengan munculnya cikal bakal organ lain, termasuk otot, telinga, mata, ginjal, jantung, dan lain-lain.
Periode embrio biasanya dianggap sebagai waktu yang kritis karena bentuk fisik yang saat itu berkembang pesat dapat terganggu oleh kondisi yang kurang baik dalam lingkungan prenatal.

c.       Tahap Fetal
Memasuki tahap ketiga dari kehamilan, embrio disebut fetus. Tahap ini berlangsung sekitar 30 minggu, mulai dari minggu ke delapan kehamilan dan berakhir sampai saat lahir. Dalam tahap ini, wajah, tangan, dan kaki fetus mulai terlihat berbeda dan fetus tampak dalam bentuk manusia. Selain itu, otak juga telah terbentuk, dan mulai menjadi lebih kompleks dalam beberapa bulan.
Pada minggu awal perkembangan tahap fetal ini, kebanyakan organ dan  jaringan utama telah dibentuk. Bentuk wajah telah terbentuk dengan baik. Lobang telinga mulai terbentuk. Perkembangan mata juga terlihat hampir penuh, meski selaput mata masih tertutup dan tidak akan terbuka sampai minggu ke-28. Tangan, lengan, kaki, paha dan jari jemari telah terbentuk penuh. Fetus dapat membentuk tinju dari jari-jemarinya. Kuku mulai terbentuk dan bakal gigi mulai berkembang pada daging mulut, jantung telah hampir berkembang penuh, dan detak jantung telah dapat didengar dengan mesin Doppler. Sel darah merah mulai diproduksi dalam hati. Testosterone (hormon seks laki-laki) telah diproduksi pada testes fetus laki-laki.
Baru pada trimester kedua (minggu ke 13-16), otak telah bekrembang penuh. Fetus dapat menghisap, mengunyah, dan membuat suara nafas yang belum teratur. Fetus juga sudah dapat merasakan sakit. Kulit fetal masih transparan. Jaringan otot memanjang dan tulang semakin kuat. Hati dan organ lain memproduksi cairan yang dibutuhkan. Alis dan garis mata muncul. Fetus sangat aktif bergerak, termasuk menendang bahkan jungkir balik.
Pada minggu ke dua puluh, gerakan bayi biasanya telah dapat dirasakan pada perut ibu. Kuku tangan dan jari kaki telah muncul. Lanugo, bulu halus pada bayi menutup seluruh tubuh. Fetus dapat mendengar dan mengenali suara ibu. Alat kelamin dapat dilihat dengan menggunakan ultrasound.
Pada trimester ketiga zat lilin pelindung yang disebut vernix menutupi kulit. Pada kelahiran, vernix umumnya akan hilang dan sisanya akan dengan cepat diesrap. Fetus telah memulai refleks terkejut pada tangannya. Sidik jari pada kaki dan tangan mulai terbentuk. Fetus mulai berlatih pernafasan dengan menghirup cairan amniotic pada paru-parunya yang sedang berkembang.
Pada minggu ke-25 sampai 28 perkembangan otak yang cepat terjadi dan sistem saraf mampu mengontrol fungsi tubuh. Kelopak mata fetus dapat membuka dan menutup. Pada minggu ke-29 sampai 32, terdapat pertambahan jumlah lemak pada tubuh fetus. Ritme pernafasan telah terjadi, namun paru-paru belum matang. Fetus tidur 90-95% tiap harinya.
Pada sekitar minggu ke-38 atau ke-40, fetus telah cukup umur. Lanugo mulai hilang kecuali pada lengan atas dan bahu. Rambut bayi pada saat itu mulai menebal. Paru-paru sudah matang. Berat rata-rata bayi pada saat kelahiran sekitar 2,5 – 3,5 kg. Pada waktu lahir placenta yang melekat pada rahim dan umbilical cord akan dipotong begitu pertama kali bayi bernafas dari udara. Pernafasan akan memicu jantung dan arteri bekerja menekan darah melalui paru-paru.
Menurut perspektif Islam, suratan takdir juga telah mulai ditentukan pada saat manusia masih dalam proses kehamilan. Hadits menggambarkan bahwa Allah mengutus malaikat untuk mengurus perkembangan embronik disertai dengan penyuratan takdir Allah terhadap embrio tersebut. Misalnya :
“Allah mewakilkan suatu malaikat pada rahim. Lantas malaikat itu berkata, “Wahai Tuhanku, apakah nutfah ini (berkembang) ? Wahai Tuhanku, apakah alaqah ini (berkembang) ? Wahai Tuhanku, apakah mudghah ini (berkembang) ? Apabila Allah menghendaki penciptaan embrio itu, maka malaikat kembali berkata, “Wahai Tuhanku, apakah laki-laki atau perempuan ? Sebagai orang celaka atau bahagia ? Dan kapan ajalnya tiba ?” Lantas semua ketentuan itu akan ditulis sejak di dalam perut ibunya.” (HR. Bukhari)

B.     Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kehamilan
Lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kehamilan. Al-Qur'an menyatakan bahwa faktor eksternal merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses kehamilan. Hal itu terlihat dari ayat yang menceritakan gugurnya seluruh kandungan dalam rahim ibu, karena kegoncangan yang sangat dahsyat yang dialami pada hari kiamat, yang merupakan faktor eksternal. Dalam ayat berikut dinyatakan :
“(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.” (Q.S. Al-Hajj [22] : 2)

Berbagai faktor eksternal tidak hanya dapat mendatangkan keguguran, namun juga ketidaksempurnaan dari bayi yang dikandung ibu. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa faktor eksternal atau lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan pra kelahiran dan proses kelahiran, meskipun pada saat ini, sekitar 95% bayi lahir normal. Agen eksternal yang dapat mempengaruhi ini disebut dengan teratogen. Teratogen adalah segala virus, obat-obatan, zat kimia, radiasi atau agen lingkungan lain yang dapat membahayakan perkembangan embrio atau fetus hingga menyebabkan kerusakan fisik, retardasi pertumbuhan yang parah, kebutaan, kerusakan otak, dan bahkan kematian.
Pengaruh lingkungan menjadi lebih kuat pada periode sensitif. Masing-masing pertumbuhan sistem organ atau anggota tubuh memiliki periode sensitif yang rentan terhadap pengaruh lingkungan. Pada masa perkembangan tahap embrio (kira-kira 3-8 minggu), tubuh sedang dalam proses pembentukan yang cepat. Di luar periode sensitif pengaruh lingkungan lebih kuat untuk menghasilkan kerusakan pada bayi. Kerusakan yang sama dapat disebabkan oleh teratogen yang berbeda-beda. Semakin lama pemaparan teratogen, semakin serius bahaya yang dihasilkan. Selain teratogen, kondisi emosional ibu, asupan gizi ibu dan usia ibu juga dapat mempengaruhi kehamilan.




BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dari pembahasan tentang perkembangan masa prenatal tadi, dapat disimpulkan bahwa manusia mengalami perkembangan sejak sebelum dilahirkan (masih dalam kandungan) atau biasa disebut dengan periode prenatal. Perkembangan itu diatur oleh Allah dengan sedemikian rupa melalui tahap-tahap yang cukup rumit, Maha Suci Allah yang menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya.
Tahap-tahap yang dimaksud adalah tahap germinal, embrio, dan fetal. Dalam setiap tahap tersebut, manusia mengalami proses perkembangan yang sangat teratur. Bahkan semuanya telah tercantum dalam Al-Qur'an dan hadits nabi secara rinci. Tidak ada sesuatu apapun di dunia ini yang tidak diatur oleh Al-Qur'an. Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim harus bangga dan berpegang teguh pada tali agama Allah dan Al-Qur'an sebagai pedomannya.

B.     Saran
Agar mengetahui lebih jauh mengenai perkembangan manusia, khususnya perkembangan masa prenatal, penulis menyarankan kepada pembaca sekalian untuk mempelajarinya lebih jauh, khususnya bagi para calon ibu. Hal ini mungkin bisa membantu dalam meminimalisir segala kemungkinan yang akan terjadi saat kehamilan.
Di luar daripada itu, karena banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini, penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca yang budiman, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Akhirnya, saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungannya.


DAFTAR PUSTAKA


Ø  Purwakania Hasan, Aliah B. 2006. Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Ø  Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Ø  http://perkembangan_manusia.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates