Minggu, 18 Maret 2012

PERSALINAN DG SECTIO CAESAREA




I . LAPORAN PENDAHULUAN


Topik  : PERSALINAN DG SECTIO CAESAREA

Kelemahan Umum, partus tidak maju/partus lama, penyakit Jantung,
Placenta Previa dengan perdarahan hebat atau Placenta previa marginalis
Pintu vagina lemah, tumor vagina tumor cervic
Kehamilan Serotinus (lebih dari 42 minggu)
Distocia karena kekurangan his
Prolapsus Foniculli
 




(1)      Sectio Caesarea
 




Perdarahan                                           Nyeri Abdomen                   Perlukaan
 


Shock                                     Gangguan Rasa Nyaman                  Gangguan Integritas Kulit
 


                Devisit Vol. Cairan                              Gangguan Aktivitas                    Resiko Tinggi Infeksi




Pemeriksaan Diagnostik   :

1.  Test HCG Urine                              Indikator kehamilan                           Positif     /Negatif
2. Ultra Sonografi                                Kondisi janin/cavum ut     terdapat janin/sisa janin/-
3. Kadar Hematocrit/Ht    Status Hemodinamika                       Penurunan (< 35 mg%)
4. Kadar Hemoglobin                         Status Hemodinamika                       Penurunan (< 10 mg%)
5. Kadar SDP                                       Resiko Infeksi                                      Meningkat(>10.000 U/dl)
6. Kultur                                                Kuman spesifik                   Ditemukan kuman


A.         DIAGNOSA  KEPERAWATAN

1.       Devisit Volume Cairan s.d perdarahan
2.       Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi
3.       Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d luka post operasi
4.       Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, luka post operasi
5.       Gangguan Integritas Kulit s.d tindakan pembedahan

INTERVENSI KEPERAWATAN :
1.       Devisit Volume Cairan s.d Perdarahan
Tujuan   :
Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
b.       Kaji kondisi status hemodinamika
R : Pengeluaran cairan akibat operasi yang berlebih merupakan faktor utama masalah
c.        Ukur pengeluaran harian
R : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang selama masa post operasi dan harian
d.       Berikan sejumlah cairan pengganti harian
R : Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif
e.        Evaluasi status hemodinamika
R : Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik

2.   Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi
Tujuan :
Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
Intervensi :
a.   Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas
R : Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masif perlu diwaspadai untuk menccegah kondisi klien lebih buruk
a.       Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi luka dan kondisi tubuh umum
R : Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi, tetapi dapat mempengaruhi kondisi luka post operasi dan berkurangnya energi
    1. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari
R : Mengistiratkan klilen secara optimal
b.        Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan/kondisi klien
R : Mengoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak sangat diperlukan
c.        Evaluasi  perkembangan   kemampuan klien melakukan aktivitas
R : Menilai kondisi umum klien

3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri s.d luka post operasi
Tujuan   :
Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
Intervensi :
a.       Kaji kondisi nyeri yang dialami klien
R : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun dsekripsi.
b.       Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
R : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
c.        Ajarkan teknik distraksi
R : Pengurangan persepsi nyeri
d.       Kolaborasi pemberian analgetika
R : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik


1.       Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, luka post operasi
Tujuan   :
Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan dan luka operasi
Intervensi :
a.       Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau dari luka operasi
R : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi
b.       Terangkan pada klien pentingnya perawatan luka selama masa post operasi
R : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan luka
c.        Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart
R : Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart
d.       Lakukan perawatan luka
R :Inkubasi kuman pada area luka dapat menyebabkan infeksi.
e.        Terangkan pada klien cara  mengidentifikasi tanda inveksi
R : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi

Referensi :

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad(1981) Obstetri Patologi, Elstar Offset, Bandung.

JNPKKR-POGI (2000), Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Wong,Dona L& Perry, Shanon W (1998) Maternal Child Nursing Care, Mosby Year Book Co., Philadelphia.

– (--), Protap Pelayanan Kebidanan RSUD Dr. Sutomo Surabaya, Surabaya.

PENGKAJIAN

Tanggal masuk   : 16 April 2001                                      Jam masuk           : 04.20 WIB
Ruang                       : Ruang Bersalin I                                            No. Reg Med        : 10034053
Pengkajian               : 16 April 2001

B.         A. Identitas

Nama Pasien                : Ny. Spm                                              Nama Suami        : Tn. S
Umur                              : 36 tahun                                             Umur                      : 40 tahun
Suku/Bangsa                : Jawa/Indonesia                 Suku/bangsa        : Jawa / Indonesia
Agama                           : Islam                                                   Agama                   : Islam
Pendidikan                    : SLTP                                                    Pendidikan            : SLTA
Pekerjaan                      : Ibu rumah tangga                             Pekerjaan              : Wiraswasta
Alamat                          : Surabaya

C.         B. RIWAYAT KEPERAWATAN

1.       Persepsi Terhadap Kehamilan Saat ini :
  1. Ibu datang ke rumah sakit karena merasa perut mules dan timbul his pada tangal 14 april 2000, dan mulai mengeluarkan darah
  2. Ibu menyatakan bahwa saat ini adalah kehamilan pertama dan diharapkan oleh keluaga.

2.       Riwayat Kesehatan Saat ini :
Klien telah mengalami persalinan dengan metode operatif yaitu Sectio Caesarea. Persalinan dilaksanakan pada tanggal 15 April 2001 pukul 11.50 WIB.
Sebelumnya klien mulai berada pada fase laten pada tanggal 15 April 2001 pukul 3.30, terjadi pengeluaran darah dan pada pemeriksaan dalam ditemukan pembukaan portio 2 jari dengan efisiensi 50 %, presentasi kepala dan teraba spina ischiadica. Perkiraan berat janin 2700 gram.
Pada Tanggal 15 April 2001 pukul 06.00 pembukaan portio 3 jari dengan presentasi bagian terbawah janin lima jari diatas simpisis. Dengan induksi oksitosin, Selanjutnya pada observasi pukul 10.00 WIB pembukaan  lima jari dengan presentasi bagian terbawah janin 4 jari diatas simphisis. Denyut jantung Janin 12-12-12 (144 X/menit)
Memperhatikan perkembangan persalinan lambat walaupun telah dilakukan induksi maka dipututkan untuk dilakukan operasi sectio caesarea, yang dilaksanakan pukul 11.05 – 11.50 WIB. Anastesi digunakan Radical Anastesi – General Anastesi.
Janin yang dilahirkan seberat 3200 gram dengan panjang janin 50 Cm. Plasenta dilahirkan dengan lengkap., berat 500 gram, ukuran 18 X 20 X 20 Cm.

3.       Riwayat Obstetri
  1. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 15 tahun, siklus teratur (28 hari) dengan jumlah darah relatif banyak selama 3-5 hari. Klien tidak mengalami dismenorhea. Hari Pertama Haid Terakhir tanggal 2 Juli 2000,Taksiran Partus 9 April 2001.

  1. Riwayat Kehamilan/nifas sebelumnya :
Klien belum pernah hamil dan punya anak sebelumnya

  1. Kehamilan Saat ini
Klien hamil yang pertama dan mengharapkan dirinya dapat melahirkan dengan baik. Saat kehamilan klien rajin memeriksakan dirinya ke Puskesmas. Klien mendapat keterangan bahwa kemungkinan klien tidak dapat bersalin karena panggulnya sempit. Selama kehamilan klien tidak pernah mengalami perdarahan.


4.       Riwayat KB
Sebelumnya (kurang lebih selama 3 tahun klien melakukan kontrasepsi jenis pil. Kontrasepsi dihentikan sekitar satu tahun yang lalu.

5.       Riwayat Kesehatan
Klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, kencing manis, gondok, dan penyakit keturunan lainnya. Tidak ada riwayat keguguran pada annggota keluarga lainnya.

6.       Kebutuhan Dasar Khusus
1.       Pola Nutrisi
Biasanya klien makan 3 kali sehari, dengan cukup lauk dan sayuran; klien tidak mengalami gangguan nafsu makan, klien tidak berpantang makan.  Saat ini klien masih dalam tahap pemulihan dan reduksi induksi anastesi, sehingga klien dipuasakan


2.       Pola Aktivitas dan latihan
Klien biasanya mengurus rumahnya sendiri tanpa alat bantu atau bantuan orang lain selain suaminya. Saat ini klien merasa lemah, hanya terbaring di tempat tidur, dan tidak banyak bergerak

7.       Pemeriksaaan Fisik
Kesadaraan Umum    : Composmentis GCS : E : 3 M : 4 V : 5 (12)
Tekanan Darah                           : 120/80 mmHg   Berat Badan (hamil)           : 52 Kg
Pernafasan                                   : 18 X/menit                         Tinggi Badan                        : 135 Cm
Nadi                                               : 80 X/menit

a.       Mata
-          Konjungtiva : tidak anemis
-          Sclera             : Anikteric
-          Iris                  : Reflek cahaya (+) isokhor

b.       Hidung
- Kebersihan         : Bersih
- Dischart               : (-)
- perdarahan         : (-)

c.        Mulut
- Kebersihan         : tampak kotor
- Sputum               : Menumpuk
- Lidah                   : tidak tremor
- Stomatitis           : tidak ditemukan

d.       Leher
- Pembesaran kelenjar thiroid           : tidak ditemukan
- Distensi vena jugular        : tidak ditemukan
- Stridor                                  : ditemukan

e.        Dada
Inspeksi
Bentuk dada simetris, buah dada simetris, mengalami pembesaran dan puting susu telah menonjol. Areola mamae hiperpigmentasi, tidak ada lesi
Palpasi
Tidak ditemukan nyeri tekan, gerak dada simetris
Perkusi
Lapang paru sonor, tidak ditemukan pekak abnormal lapang paru
Auskultasi
Terdengar suara ronchii pada seluruh lapang paru grade II, suara wheezing ekspirasi pada area basis frade I.

f.        Perut
Inspeksi
Terdapat luka operasi yang tertutup kain kasa bersih, membujur pada midlinea umbilical 3 jari bawah umbilical s.d 3 jari atas simphisis pubis. Bentuk perut simetris, Striae gravida masih terdapat diarea abdomen superior
Auskultasi
Suara bising usus (-) pada daerah kolon asenden dan desenden, bising usus lemah pada area epigastrik.
Palpasi
Involusi fundus uteri 3 jari dibawah pusat. Tidak ditemukan masa, nyeri palpasi hanya pada area luka
Perkusi
Hiperthimpani pada area epigastrik, lapang abdomen lain timphani

g.        Urogenital
Terdapat pengeluaran lochea rubra dengan dipasang tampon, jumlah pengeluaran belum teridentifikasi. Tidak terdapat luka episiotomi.

h.       Ekstremitas
Turgor kulit           : elastis
Warna kulit           : agak pucat, tidak terjadi hiperpigmentasi
Ruam kulit            : tidak ditemukan
Oedema : tidak ditemukan
Lesi                         : tidak ditemukan





8.       Data Penunjang
Hemoglobin                  : 9 mg%

Diagnosa Medik  : P1001 dengan Low Head-Panggul Sempit Relatif
                                                 (Post Operasi Sectio Caesarea)


Analisa Data
Data
Etiologi
Masalah Keperawatan
DS :
-     Menyatakan menjalani operasi kemarin (15 April) pukul 12 siang
-     Menyatakan haus
DO :
-     Bising usus lemah/ -
-     Lochea rubra terus keluar
-     Terpasang infus
-     Hb. 9 mg%
-     Kulit agak pucat

DS :
-     Menyatakan baru menjalani persalinan dengan operasi
DO :
-     Terdapat luka operasi
-     Vulva basah, pengeluaran lochea rubra



DS :
-     Menyatakan Nyeri pada perut setiap melakukan gerakan

DO :
-     Kadang meringis menahan nyeri, terutama saat melakukan alih posisi

DS :
-           menyatakan ingin buang ludah
DO :
-           Terdapat stridor pada leher, auskultasi ronchii pada lapang paru
-           Klien tampak ingin meludah
Perdarahan akibat operasi dan pengeluaran lochea tanpa diimbangi dengan asupan yang adekuat dapat mengkibatkan volume cairan tubuh berkurang



Proses involusi dan proses fisiologis pasca salin  mengakibatkan pengeluaran lochea dan kondisi vulva hygiene menjadi berkurang dan selalu lembab, beresiko terhadap terjadinya infeksi

Luka operasi dapat mengakibatkan nyeri dan mengganggu kondisi fisik dan psikologis klien


Induksi anastesi serta kondisi tirah baring mengakibatkan produksi slim meningkat, dan menumpuk pada jalan napas
Resiko tinggi untuk Devisit Volume Cairan





Resiko tinggi untuk Infeksi






Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri




Bersihan jalan Napas tidak efektif

Diagnosa Keperawatan :
  1. Bersihan jalan napas tidak efektif s.d penumpukan sekret pada jalan napas
  2. Resiko tinggi untuk defisit volume cairan s.d ketidakseimbangan intake dan output
  3. Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d luka operatif
  4. Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab
RENCANA KEPERAWATAN :
1.  Bersihan jalan nafas tidak efektif s.d penumpukan sekret pada jalan napas
Tujuan :
Jalan napas menjadi bersih selama perawatan, tidak terdapat tanda gangguan jalan napas
Intervensi :
  1. Monitor kondisi jalan napas setiap satu jam sekali atau ssewaktu-waktu bila diperlukan
R : Mengetahui/mengevaluasi bersihan jalan napas
  1. Lakukan postural drainage
R : Memungkinkan peningkatan aliran sekret menuju bagian apikal untuk perangsangan batuk/pengeluaran sekret
  1. Lakukan fibrasi dada
R : Meningkatkan aliran sekret menuju bronkus utama
  1. Terangkan penyebab penumpukan sekret
R : Meningkatkan kolaborasi/kepatuhan klien terhadap tindakan keperawatan
  1. Tingkatkan/kontrol kebutuhan cairan
R : Kurangnya cairan tubuh memperburuk kondisi, menyebabkan retensi sekret

2.       Resiko tinggi untuk Devisit Volume Cairan s.d ketidakseimbangan intake dan output
Tujuan           :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, maka Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas.
Intervensi :
a.       Kaji kondisi status hidrodinamika
R : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat fisiologis pengeluaran lochea dan adanya riwayat operasi berpengaruh terhadap kebutuhan cairan
b.   Ukur pengeluaran harian
R : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal
c.   Berikan cairan perenteral/rehidrasi  sesuai kebutuhan
R : Motivasi untuk memenuhi kebutuhan cairan
                d. Kaji tanda fisik adanya dehidrasi
                      R : Tanda pasti dehidrasi dapat diketahui dari kondisi fisik klien



3.       Gangguan rasa nyaman : Nyeri s.d Luka Operatif
Tujuan           :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami,
Intervensi :
a.       Kaji derajad nyeri yang dialami klien
R : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun deskripsi.
b.       Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya
R : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
c.        Kolaborasi pemberian analgetika
R : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
                d.   Lakukan pendidikan kesehatan teknik distraksi
                R : Adaptasi terhadap nyeri merupakan teknik yang dapat menurunkan nyeri disamping kecemasan

4.       Resiko tinggi untuk Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab
Tujuan           :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan tidak terjadi infeksi selama perdarahan berlangsung
Intervensi :
a.       Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau
R : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi
b.       Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan
R : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar
c.        Lakukan perawatan luka dan perawtan vulva
R :Inkubasi kuman pada area genital/luka post operatif yang relatif cepat dapat menyebabkan infeksi.
d.       Terangkan pada klien cara  mengidentifikasi tanda infeksi
R : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi


IMPLEMENTASI

1)        Tanggal 16 April 2001
Bersihan jalan Napas tidak efektif s.d Penumpukan Sekret pada Jalan Napas
Data
Jam
Tindakan
Respon
DS :
-    menyatakan ingin buang ludah
DO :
-    Terdapat stridor pada leher, auskultasi ronchii pada lapang paru
-    Klien tampak ingin meludah
08.00
-    Mengkaji kondisi mulut
-    Menanyakan mulai timbul rasa  ingin meludah
-    Melakukan auskultasi paru
-    Mengatur posisi tubuh
-    Mendekatkan bengkok di dekat klien dan mem-bantu mengatur posisi untuk meludah
-    Mengatur posisi tubuh klien
-    Melakukan fibrasi dada
S : Menyatakan mulai merasa meludah sejak tadi malam
Menyatakan merasa enak setelah fibrasi dada
O :
-    Seluruh lapang paru terdapat ronchii, ronchii masih ada setelah fibrasi dada
-    Kondisi mulut sedikit kotor
-    Klien meludah, sputum kental warna putih keluar + 2 cc.
A : Masalah belum teratasi, tindakan diteruskan
P : Tindakan tetap dengan modifikasi sesuai kondisi klien

-    Terdapat stridor pada leher, auskultasi ronchii pada lapang paru, suara ronchii sudah berkurang
-    Klien tampak ingin meludah
10.00





10.20



-    Mengukur tanda-tanda vital
-    Melakukan fibrasi dada
-    Menetukan status cairan
-    Merubah posisi klien
-    Menerangkan penyebab adanya secret
-    Menganjurkan klien untuk miring kanan-kiri bergantian tiap 2 jam
S : Menyatakan masih ada rasa mengganjal didadanya, ingin meludah
Mendengarkan keterangan tentang sebab adanya sekret
O :
-    Seluruh lapang paru terdapat ronchii, terutama pada basal paru kiri. ronchii masih ada setelah fibrasi dada
-    Kondisi mulut sedikit kotor
-    Klien meludah, sputum kental warna putih keluar + 2 cc.
-    Klien miring ke kanan
A : Masalah belum teratasi, tindakan dilanjutkan
P : Tindakan tetap dengan modifikasi sesuai kebutuhan




Resiko tinggi untuk Defisit Volume cairan
Data
Jam
Tindakan
Respon
DS :
-    menyatakan ingin minum
DO :
-    Lochea rubra keluar
-    Bising usus lemah
-    Terpasang infus
-    Kulit agak pucat
09.00
-    Mengkaji kondisi mukosa mulut dan bibir
-    Mengukur volume output urine
-    Menghitung kebutuhan cairan
-    Mengatur tetesan infus
-    Mengkaji kondisi jantung
S : Menyatakan haus
O :
-    Kondisi  mukosa lembab, bibir relatif kering
-    Output urine 4 jam 200 cc
-    Kebutuhan cairan harian 2200 cc
-    Infus mangalir lancar
-    Tidak terdapat murmur/galop
A : Masalah belum teratasi, tindakan diteruskan
P : Tindakan tetap dengan modifikasi sesuai kondisi klien



Gangguan rasa Nyaman : Nyeri s.d luka operatif
Data
Jam
Tindakan
Respon
DS :
-    menyatakan nyeri pada perut
-    Nyeri bertambah bila mengubah posisi
DO :
-    Terdapat luka post op
-    Meringis/mengeluh saat mengubah posisi
08.30
-    Mengkaji derajad nyeri
-    Membantu klien mengubah posisi
-    Menerangkan penyebab nyeri
-    Mengajarkan teknik distraksi
-    Menganjurkan klien untuk mengunakan teknik yang diajarkan terutama saat akan beralih posisi
S :
Menyatakan masih nyeri
Nyeri derajad 7 (skala 1-10)
Menyatakan nyeri berkurang dengan distraksi
Menyatakan nyeri karena luka operasi
O :
-    Klien mau mengubah posisi walau dengan nyeri
-    Klien tampak mempraktekkan teknik distraksi dengan bimbingan perawat
A : Masalah teatasi sebagian
P : penekanan edukasi dan adaptasi nyeri.



Resiko Tinggi Untuk Infeksi s.d Perdarahan, Kondisi Vulva lembab
Data
Jam
Tindakan
Respon
DS :
-    menyatakan habis melahirkan
DO :
-    Lochea rubra keluar, tidak berbau
-    Luka operasi tertutup dengan baik

11.00
-    Mengkaji kondisi lokhea dan kondisi balutan luka
-    Menanyakan beberapa tanda nonspesifik yang mungkin dialami klien
-    Menerangkan resiko infeksi dan cara pencegahannya
S :
Menyatakan masih keluar darah merah
Menyatakan tidak demam atau bertambah sakit pada bagian kemaluan
Menyebutkan kembali resiko infeksi
O :
-    Lochea rubra +  200 cc
-    Kondisi vulva lembab, basah
A : Masalah belum teratasi, tindakan diteruskan
P : Tindakan tetap dengan modifikasi sesuai kondisi klien


2)        Tanggal 17 April 2001

Diagnosa Keperawatan Baru :
Kurang Pengetahuan tentang prosedur perawatan di ruangan s.d kurangnya infornasi.
Muncul setelah adanya situasi klien dipindahkan dari ruang UPI ke ruang rawat RB I. Klien menyatakan tidak tahu bagaimana perawatan di Ruang Rawat RB I

Kurang Pengetahuan tentang perawatan s.d kurang informasi
Data
Jam
Tindakan
Respon
DS :
-    menyatakan baru dipindah ke ruang rawat
-    mengatakan tidak tahu bagaimana perawatan di ruang rawat
DO :
-     

07.00
-    Menerangkan tentang kegiatan rutin ruangan yang dapat dijalankan di ruang rawat
-    Mengorientasikan ruang rawat
-    Menerangkan prosedur perawatan khusus untuk klien
S :
Menyebutkan kembali kegiatan yang akan dijalankan
Menyebutkan prosedur perawatan yang akan dijalankan

A : Masalah teratasi
P : Tindakan keperwatan diterminasi



Bersihan jalan Napas tidak efektif s.d Penumpukan Sekret pada Jalan Napas
Data
Jam
Tindakan
Respon
DS :
-    menyatakan sekarang meludah enak dan tidak ada rasa mengganjal di leher
DO :
-    auskultasi ronchii pada lapang paru basal (grade I)

07.00
-    Mengkaji kondisi mulut
-    Melakukan auskultasi paru
-    Mengatur posisi tubuh
-    Mendekatkan bengkok di dekat klien dan mem-bantu mengatur posisi untuk meludah
-    Mengatur posisi tubuh klien
-    Melakukan fibrasi dada
S : Menyatakan enak dengan fibrasi dada
O :
-    Ronchii minimal setelah fibrasi paru
-    Mulut bersih, mukosa lembab
-    Klien meludah, sputum encer warna putih keluar + 1 cc.
A : Masalah teratasi
P : Tindakan keperwatan diterminasi




Resiko tinggi untuk Defisit Volume cairan
Data
Jam
Tindakan
Respon
DS :
-    menyatakan ingin minum
DO :
-    Lochea rubra keluar
-    Bising usus baik
-    Terpasang infus
-    Kulit agak pucat
07.30
-    Mengkaji kondisi mukosa mulut dan bibir
-    Mengukur volume output urine
-    Menghitung kebutuhan cairan
-    Mengatur tetesan infus
-    Menganjurkan klien untuk minum sedikit-sedikit
S : Menyatakan akan mulai minum air
O :
-    Kondisi  mukosa lembab, bibir relatif kering
-    Output urine 4 jam 250 cc
-    Kebutuhan cairan harian 2200 cc
-    Infus mangalir lancar
-    Mimnum air 100 cc
A : Masalah teratasi
P : Tindakan diterminasi


Gangguan rasa Nyaman : Nyeri s.d luka operatif
Data
Jam
Tindakan
Respon
DS :
-    menyatakan nyeri pada perut
-    Nyeri bertambah bila mengubah posisi
DO :
-    Terdapat luka post op
-    Meringis/mengeluh saat mengubah posisi
08.30
-    Mengkaji derajad nyeri
-    Membantu klien mengubah posisi
-    Menganjurkan klien untuk mengunakan teknik yang diajarkan terutama saat akan beralih posisi
-    Menerangkan bahwa nyeri tidak akan hilang sebelum jaringan luka sembuh
-    Menyemangati klien untuk beradaptasi dengan nyeri
S :
Menyatakan masih nyeri
Nyeri derajad 6 (skala 1-10)
Menyatakan nyeri berkurang dengan distraksi
Menyatakan nyeri karena luka operasi
O :
-    Klien mau mengubah posisi walau dengan nyeri
-    Klien tampak mempraktekkan teknik distraksi tanpa perawat
-    Menyatakan akan berusaha melakukan kegiatan walau dengan nyeri
A : Masalah teratasi
P : -




Resiko Tinggi Untuk Infeksi s.d Perdarahan, Kondisi Vulva lembab
Data
Jam
Tindakan
Respon
DS :
-    menyatakan habis melahirkan
DO :
-    Lochea rubra keluar, tidak berbau
-    Luka operasi tertutup dengan baik

10.40
-    Mengkaji kondisi lokhea dan kondisi balutan luka
-    Menanyakan beberapa tanda nonspesifik yang mungkin dialami klien

S :
Menyatakan masih keluar darah merah
Menyatakan tidak demam atau bertambah sakit pada bagian kemaluan

O :
-    Lochea rubra +  200 cc
-    Kondisi vulva lembab, basah
A : Masalah belum teratasi, tindakan diteruskan
P : Tindakan tetap dengan modifikasi sesuai kondisi klien




3)        Tanggal 18 April 2001

Resiko Tinggi Untuk Infeksi s.d Perdarahan, Kondisi Vulva lembab
Data
Jam
Tindakan
Respon
DS :
-    menyatakan habis melahirkan
DO :
-    Lochea rubra keluar, tidak berbau
-    Luka operasi tertutup dengan baik

10.40
-    Mengkaji kondisi lokhea dan kondisi balutan luka
-    Menanyakan beberapa tanda nonspesifik yang mungkin dialami klien
-    Melakukan perawatan luka
-    Menganjurkan ibu untuk mengganti pembalut bila telah kotor atau basah, tidak terjadwal dan diganti minimal 2 kali sehari

S :
Menyatakan masih keluar darah merah
Menyatakan tidak demam atau bertambah sakit pada bagian kemaluan
Menyatakan akan mengganti pembalut

O :
-    Lochea rubra +  200 cc
-    Kondisi vulva lembab, basah
-    Luka tampak baik, tidak terdapat dischat
A : Masalah termodifikasi dalam diagnosa Gangguan Integritas kulit s.d luka operasi
P : Tindakan dimodifikasi sesuai diagnosa



Tanggal 19 April 2001

Gangguan Integritas Kulit s.d Luka Operatif
Data
Jam
Tindakan
Respon
DS :
-    menyatakan habis melahirkan
DO :
-    Terdapat luka operasi
-    Luka operasi tertutup dengan baik

10.40
-    Mengkaji kondisi luka
-    Melakukan perawatan luka
-    Menganjurkan ibu untuk menjaga balutan tetap kering dan bersih

S :
Menyatakan akan menjaga kebersihan balutan dan luka

O :
-    Luka tampak baik, tidak terdapat dischat
A : Masalah teratasi
P : -


0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates