ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DAN GERONTIK Tn. T
DENGAN MASALAH HIPERTENSI
DI RT. 01 DESA BULAYAK
A.
PENGKAJIAN
1.
Data umum
Kepala Keluarga
a. Nama : Tn. T
b. Umur : 56 tahun
c. Pendidikan terakhir : SD
d. Pekerjaan : Tani
e. Agama : Islam
f. Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
g. Alamat : Desa bulayak RT. 01
h. Tanggal pengkajian : 28 – 31 Mei 2008
i. Komposisi
keluarga
N
o
|
Nama
|
J
k
|
Hub
Dengan
KK
|
U
M
U
R
|
Pendidikan
terakhir
|
BCG
|
Polio
1
2 3 4
|
DPT
1 2
3
|
HT
1 2 3
|
Campak
|
Ket
|
||||||||||||||||||||
1
|
Ny. A
|
P
|
Istri
|
51
|
SD
|
-
|
-
- - -
|
-
- -
|
-
- -
|
-
|
Tidak di imunisasi
|
Genogram
Keterangan :
:
laki-laki
: Wanita
: laki-laki dan wanita meninggal
: klien/penderita hipertensi
: Tinggal serumah.
: Kawin
j.
Tipe keluarga
keluarga TN. T adalah bertipe keluarga nuclear dyed yang
terdiri-dari seorang suami dan seorang istri dan tinggal serumah.
k.
Suku bangsa
Tn. T bersuku bangsa Banjar dan Ny. A juga bersuku bangsa
Banjar.
l.
Agama
Keluarga Tn. T menganut agama islam, kesehatan dan penyakit
yang diderita merupakan jalan takdir yang telah digariskan oleh Allah SWT,
namun tetap berusaha agar mendapat kesembuhan dengan cara berobat.
m.
Status sosial dan ekonomi keluarga
Pendapatan keluarga rata-rata Rp 300.000 - Rp 500.000
perbulan. Dalam keluarga, Tn. T mencari nafkah sebagai petani / menyadap karet
dan Ny. A bekerja sebagai petani, keluarga tersebut juga memlihara beberapa ternak
seperti ayam dan bebek yang nantinya bisa dijual untuk mencukupi kebutuhan
rumah tangga mereka, keluarga ini dapat menyisihkan sedikit pendapatan untuk
ditabung, namun tidak banyak yang dapat ditabung.
n.
Aktivitas rekriasi keluarga
Aktivitas rekriasi dalam rumah selama ini dilakukan dengan
berkumpul bersama istrinya sambil mendengarkan radio. Aktivitas diluar rumah
adalah terkadang Tn. T ikut bergotong royong dan bercengkrama dengan anggota
masyarakat lainnya diwarung minum dekat rumahnya.
2.
Riwayat dan tahap
perkembangan keluarga
a.
Tahap perkembangan keluarga saat
ini
Pada saat ini keluarga Tn. T berada pada tahap berdua
kembali, karena tidak mempunyai anak.
b.
Tahap perkembangan yang belum
terpenuhi
Keluarga Tn. T sebenarnya tidak memiliki perkembangan yang
belum terpenuhi, hal ini disebabkan karena keluarga ini tidak mempunyai anak.
Jadi setelah tahapan pembentukan keluarga, ada tahapan-tahapan keluarga yang
menurut Duval (1977) yang terlewati dan sekarang berada pada masa berdua
kembali.
c.
Riwayat keluarga inti
Selama ini penyakit yang diderita Tn. T adalah riwayat
hipertensi kronis yang gejalanya sudah dirasakan sejak 6 tahun lalu. Ny. A
tidak mempunyai masalah dengan kesehatannya, paling yang diderita adalah
batuk-batuk, pilek dan flu.
d.
Riwayat keluarga sebelumnya
Dari data pengkajian didapatkan hasil, bahwa orang tua
laki-laki Tn. T memiliki riwayat penyakit hipertensi, tapi keluarga sebelumnya
tidak pernah mempunyai penyakit menular.
3.
Data lingkungan
a.
Karakteristik rumah
Luas rumah kira-kira 5x10 m². Tipe rumah adalah non
permanen yang terbuat dari kayu (papan), jumlah ruangan ada 4 terdiri dari
ruang tamu,kamar tidur, dapur, kamar mandi dan WC. Disetiap ruangan terdapat
jendela dan ventelasi yang bisa dibuka, total jendela dan ventelasi pada rumah
Tn. T adalah 7 buah. Jenis WC adalah leher angsa dan mempergunakan septik tank
dan didekat rumah terdapat kandang unggas. Disekitar kandang unggas tanah becek
dan kotor. Jarak kandang unggas dengan rumah sekitar 3 meter. Ada tercium bau
kotoran unggas yang dipelihara Tn. T.
|
Denah rumah : U
Rg. IV
Rg III B T
Rg. II Rg I
//////////////// Teras S
Keterangan :
Rg I adalah ruang tamu dan keluarga.
Rg II adalah kamar tidur.
Rg III adalah ruang makan dan dapur.
Rg IV adalah ruang mandi dan WC.
V adalah kandang unggas
b.
Karakteristik tetangga dan
komunitasnya
Keluarga Tn. T hidup dilingkungan Rt. 01 Ds. Bulayak yang tidak padat
penduduknya dan sebagian besar masyarakatnya juga bekerja sebagai petani.
Keluarga Tn. T tinggal dirumah papan yang disebelahnya ada kandang ayam dan
bebek. Interaksi antar warga kebanyakan dilakukan pada waktu sore dan malam
hari.
c.
Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. T sudah menempati rumah yang ditempatinya
sejak awal berumah tangga sampai sekarang.
d.
Perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat
Selama ini Tn. T selalu ikut serta dalam acara
gotong-royong apabila dia punya waktu senggang dan Ny. A juga terkadang ikut
dalam pengajian dilanggar dekat rumah dilingkungan RT. 01 Ds. Bulayak.
e.
Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. T hanya berjumlah 2 orang, bilamana ada
anggota yang sakit, semua saling memperhatikan dan membantu untuk penyembuhan.
Fasilitas penunjang kesehatan dirasa kurang, seperti tidak ada dana khusus
untuk anggaran kesehatan, tabungan yang ada juga sedikit. Keluarga Tn. T
beragama Islam dan taat dalam beribadah.
4.
Struktur Keluarga
a.
Struktur peran
Tn. T berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas
mencari nafkah utama dan Ny. A bertugas sebagai ibu rumah tangga yang mengurus
suami dan juga sekaligus mencari nafkah.
b.
Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn. T mempercayakan perawatan kesehatannya kepada
tenaga kesehatan baik ke dokter, perawat maupun bidan, selama ini bila keluarga
Tn. T ada yang sakit, maka mereka akan
datang kesalah satu petugas diatas. Terkadang keluarga Tn. T ada juga
mendatangi Puskesmas untuk periksa kesehatan pada dokter.
c.
Pola komunikasi keluarga
Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis,
dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya dilakukan musyawarah keluarga
sebelum mengambil keputusan.
d.
Struktur kekuatan keluarga
Dalam aktivitas sehari-hari, anggota keluarga saling
perhatian dan merasakan bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama
dalam keluarga.
5.
Fungsi Keluarga
a.
Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. T menggunakan penghasilannya untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan, papan. Jika ada sisa uang, maka disimpan untuk
keperluan yang akan datang.
b.
Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga Tn. T adalah anggota masyarakat RT. 01 Ds.
Bulayak. Keluarga Tn. T termasuk rajin bersosialisasi.
c.
Fungsi pendidikan
Tn. T hanya sempat merasakan pandidikan sampai beliau tamat
SD. Begitu pula dengan istrinya yang hanya sempat mengecap bangku SD.
d.
Fungsi pemenuhan (perawatan/
pemeliharaan) kesehatan
1)
Mengenal masalah kesehatan
Keluarga tidak mampu mengenal kesehatan tentang penyakit
hipertensi (mencegah timbulnya tanda dan gejala) ditandai dengan Tn. T bertanya
tentang cara menghindari pusing dan sebagainya. Lingkungan rumah yang dekat
dengan kandang unggas, juga tidak disadari sebagai salah satu faktor timbulnya
penyakit baru.
2)
Kemampuan mengambil keputusan
tentang kesehatan
Kemampuan keluarga
dalam mengambil keputusan juga terbatas, karena keluarga tidak mengetahui
tentang masalah yang terjadi pada hipertensi dan terdapatnya kandang unggas
yang bisa menimbulkan masalah kesehatan yang baru.
3)
Kemampuan merawat anggota yang
sakit
Jika ada anggota yang sakit, maka anggota keluarga baik Tn.
T atau Ny. A akan saling membantu untuk datang berobat pada anggota petugas
kesehatan.
4)
Kemampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah
Keluarga Tn. T sepertinya kurang sadar akan bahaya penyakit
yang bisa ditimbulkan oleh kotoran unggas dan bau dari kandang unggas yang
terlihat kotor.
5)
Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan
Keluarga Tn. T selalu memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan, untuk mengatasi masalah sakit yang ringan, biasanya hanya membeli
obat dikios terdekat.
6)
Fungsi religius
Keluarga Tn. T beragama Islam dan taat pada ketentuan
agama. Didekat rumah Tn. T terdapat sebuah mesjid yang biasa didatangi pada
acara pengajian atau pembacaan rutin
7)
Fungsi rekriasi
Keluarga Tn. T sering mendengarkan radio yang menyenangkan
suasana hati.
8)
Fungsi reproduksi
Keluarga ini belum dikaruniai anak sejak awal pernikahan
sampai sekarang. Ny. A juga tidak menggunakan pil KB, susuk atau apapun.
9)
Fungsi afeksi
Tn. T menyadari akan penyakit yang dideritanya, Ny. A membantu
dengan cara membawa Tn. T berobat kepetugas kesehatan dan selalu mengingatkan
untuk minum obat. Dalam keadaan sehat atau sakit, anggota keluarga saling
menyayangi dan memberi perhatian.
6.
Stress dan Koping Keluarga
a.
Stressor jangka panjang dan pendek
Stressor jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga Tn. T
adalah penyakit hipertensi yang diderita sejak tahun 2002. stress jangka pendek
yang dirasakan adalah seringnya Tn. T menderita pusing-pusing dan lemah
akhi-akhir ini walaupun telah berobat kedokter.
b.
Kemampuan keluarga berspon
terhadap stressor
Keluarga tetap berobat pada petugas kesehatan terdekat sambil
menanyakan sedikit-sedikit tentang masalah yang dihadapi Tn. T.
c.
Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga Tn.
T mendiskusikannya terlebih dahulu sebelum mengambil suatu keputusan. Tn. T
juga memberikan pengertian kepada Ny. A tentang masalah yang dihadapi.
d.
Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ada strategi khusus yang dipakai dalam adaptasi
disfungsional, keluarga Tn. T hanya mendiskusikannya dirumah.
7.
Pemeriksaan kesehatan tiap
individu anggota keluarga
a.
Pemeriksaan kesehatan pada Tn. T
1)
pemeriksaan fisik umum
keadaan umum Tn. T :
penampilan terlihat rapi, kebersihan cukup baik, tidak
terlihat letih.
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 140/100 mmHg Nadi : 90 x/menit
Respirasi : 20 x/menit Temp : 36,2º C
TB :
160 cm
BB : 50 kg
2)
pemeriksaan khusus
a).
Kepala dan leher
Posisi kepala simetris dengan batang tubuh, bisa digerakkan
kesegala arah tanpa ada pembatasan, tidak ada benjolan, kulit kepala cukup
bersih, rambut tampak beruban, tidak ada lecet atau luka pada kulit kepala. Tidak
teraba vena jugularis, terkadang ada sesekali kaku kuduk.
b).
Dada
Posisi dada simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri tekan
dan sentuh, tidak terdengar ronchi dan wheezing. Diperkusi, sonor.
c).
Abdomen
Tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan dan
sentuh.
d).
Ekstrimitas
Pada ekstrimitas atas dan bawah, tidak terdapat udem, tidak
ada parese dan paralisis, tidak ada pembatasan gerak.
b.
Pemeriksaan kesehatan pada Ny. A
1)
pemeriksaan fisik umum
penampilan terlihat rapi, kebersihan cukup, tidak terlihat
letih
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit Temp : 36,5º C
TB :
150 cm
BB : 43 kg
2)
pemeriksaan khusus
a).
Kepala dan leher
Posisi kepala simetris dengan batang tubuh, kulit kepala
cukup bersih, tidak ada luka tau lecet, tidak ada pembatasan gerak kapala dan
leher, tidak ada polip dihidung, rambut tampak sedikit beruban.
b).
Dada
Dinding dada kiri dan kanan simetris, tidak ada ronchi dan
whezzing, tidak ada nyeri tekan dan sentuh.
c).
Abdomen
Tidak teraba pembesaran hepar, tidak ada distensi abdomen,
tidak ada nyeri tekan, sentuh dan ketuk, tak ada masalah pencernaan.
d).
Ekstrimitas
Ekstrimitas atas dan bawah, tidak terdapat odem, tidak ada
parese dan paralisis, tidak ada pembatasan gerak, fungsi masing-masing
ekstrimitas baik.
8.
Harapan Keluarga
Tn. T menyambut baik terhadap kedatangan mahasiswa
keperawatan yang berpraktek didesa
Bulayak, beliau berharap dengan adanya kunjungan mahasiswa kerumahnya,
akan dapat membantu masalah kesehatan yang dideritanya.
B.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA
1.
Analisis dan Sintesis Data
No
|
Data
|
Masalah
|
Etiologi
|
1.
|
Data
subjektif :
·
Tn. T mengatakan akhir-akhir ini
dirinya sering pusing.
·
Terkadang merasa kaku kuduk.
·
Tn. T menyatakan dirinya sejak 6
tahun lalu mengalami hipertensi.
·
Tn. T menanyakan kenapa dirinya
sering pusing-pusing akhir ini.
Data Objektif :
Tanda-tanda vital
·
TD : 140/90 mmHg
·
N :
90 x/menit
·
R :
22 x/menit
·
T : 36,2° C
·
Umur : 56 tahun
|
Gangguan
pemeliharaan kesehatan (hipertensi) pada Tn. T
|
|
2.
|
Data
subjektif
·
Tn. T mengatakan terkadang
tercium bau tidak enak dari kandang unggas.
·
Keluarga Tn. T mengatakan bau
tidak enak, terkadang menggangu istirahat dirumah.
Data
objektif
·
Terdapat kandang unggas yang
berisi ayam dan bebek.
·
Tercium oleh mahasiswa bau tidak
enak walau tidak menyengat.
·
Kandang unggas berdekatan dengan
rumah dengan jarak sekitar 3 meter
|
Sanitasi lingkungan
yang tidak memenuhisyarat kesehatan
|
Ketidakmampuan
memelihara lingkunagan rumah
|
3
|
Data
subjektif
-
Data
objektif
·
Terlihat becek dan kotor tanah
disekitar kandang unggas yang dipelihara oleh keluarga Tn. T.
·
Tanah tampak licin
·
Jarak kandang dengan rumah
sekitar 3 meter
|
Resiko terjatuh
pada keluarga Tn. T
|
Keadaan lingkungan
(tanah) yang becek, kotor dan licin.
|
2.
Perumusan Diagnosa
Keperawatan
No
|
Diagnosa Keperawatan |
1.
|
Gangguan
pemeliharaan kesehatan (hipertensi) berhubungan dengan Ketidakmampuan dalam
mengenal masalah kesehatan
·
Tn. T mengatakan akhir-akhir ini
dirinya sering pusing.
·
Terkadang merasa kaku kuduk.
·
Tn. T menyatakan dirinya sejak 6
tahun lalu mengalami hipertensi.
·
Tn. T menanyakan kenapa dirinya
sering pusing-pusing akhir ini.
Tanda-tanda vital
·
TD : 140/90 mmHg
·
N :
90 x/menit
·
R :
22 x/menit
·
T :
36,2° C
·
Umur :
56 tahun
|
2.
|
Sanitasi
lingkungan yang tidak memenuhisyarat kesehatan berhubungan dengan
Ketidakmampuan memelihara lingkunagan rumah
·
Tn. T mengatakan terkadang
tercium bau tidak enak dari kandang unggas.
·
Keluarga Tn. T mengatakan bau
tidak enak, terkadang menggangu istirahat dirumah.
·
Terdapat kandang unggas yang
berisi ayam dan bebek.
·
Tercium oleh mahasiswa bau tidak
enak walau tidak menyengat.
·
Terlihat becek dan kotor tanah
disekitar kandang unggas yang dipelihara oleh keluarga Tn. T.
·
Kandang unggas berdekatan dengan
rumah dengan jarak sekitar 3 meter
|
3
|
Resiko
terjatuh pada keluarga Tn. T berhubungan dengan Keadaan lingkungan (tanah)
yang becek, kotor dan licin.
·
Terlihat becek dan kotor tanah
disekitar kandang unggas yang dipelihara oleh keluarga Tn. T.
·
Tanah tampak licin
·
Jarak kandang dengan rumah
sekitar 3 meter
|
3.
Skoring Diagnosis Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
|
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
1
|
a.
Sifat masalah :
Resiko/ancaman kesehatan
b.
Kemungkinan masalah :
Hanya sebagian
c.
Potensi masalah untuk dicegah :
Cukup
d.
Menonjolnya masalah :
Ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani.
|
2/3
x 1 = 2/3
½
x 2 = 1
2/3
x 1 = 2/3
½
x 1 = ½
|
-
Tn. T mengatakan akhir-akhir ini
dirinya sering pusing.
-
Tn. T telah berumur 56 tahun dan
berhubungan erat dengan kesibukan Tn. T sebagai petani.
-
Pendidikan Tn T adalah SD dan
Ny. A berpendidikan SD.
-
Keluaraga sesekali memeriksakan
kesehatan ke perawat
-
Pusing-pusing yang diderita Tn. T
dapat hilang bila minum obat anti hipertensi.
|
Total skor
|
2 5/6
|
|
|
No Diagnosa Keperawatan
|
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
2
|
a.
Sifat masalah :
Resiko
b.
Kemungkinan masalah dapat diubah
:
Hanya sebagian
c.
Potensi masalah untuk dicegah :
cukup
d.
Manonjolnya masalah :
Masalah segera diatasi.
|
2/3
x 1 = 2/3
½
x 2 = 1
2/3
x 1 = 2/3
2/3
x 1 = 2/3
|
-
Keluarga Tn. T menyatakan bau
tidak enak, terkadang menganggu istirahat dirumah.
-
Kandang unggas dengan rumah
hanya berjarak sekitar 3 meter
-
Tn. T terkadang tercium bau
tidak enak dari kandang unggas.
-
Bau yang ada terkadang menggangu
istirahat keluarga Tn. T dan dikhawatirkan akan ada anggota yang terserang
gatal-gatal.
|
Total skor
|
3
|
|
No Diagnosa Keperawatan
|
Kriteria
|
Skor
|
Pembenaran
|
3
|
a.
Sifat masalah :
Resiko
b.
Kemungkinan masalah dapat diubah
:
Hanya sebagian
c.
Potensi masalah untuk dicegah :
Rendah
d.
Manonjolnya masalah :
Masalah tidak dirasakan
|
2/3
x 1 = 2/3
½
x 2 = 1
1/3
x 1 = 2/3
0/3
x 1 = 0
|
-
Kemungkinan terjatuh pada
keluarga Tn. T tinggi khususnya Tn. T karena sudah lansia
-
Tanah becek, kotor dan licin
-
Keluarga Tn. T sudah terbiasa
dengan keadaan tersebut.
-
Walaupun kadaan tanah becek,
kotor dan licin tapi keluarga Tn. T tidak menghiraukannya
|
Total skor
|
2 1/3
|
|
4.
Prioritas Diagnosis
Keperawatan
Prioritas
|
Diagnosa Keperawatan
|
Total Skor
|
1
|
Sanitasi
lingkungan yang tidak memenuhisyarat kesehatan berhubungan dengan
Ketidakmampuan memelihara lingkunagan rumah
|
3
|
2
|
Gangguan
pemeliharaan kesehatan (hipertensi) pada Tn. T berhubungan dengan
Ketidakmampuan dalam mengenal masalah kesehatan
|
2 5/6
|
3
|
Resiko terjatuh
pada keluarga Tn. T berhubungan dengan Keadaan lingkungan (tanah) yang becek,
kotor dan licin.
|
2 1/3
|
C.
INTERVENSI ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA
Nama KK : Tn T
Alamat :
Ds. Bulayak RT. 01
No Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria
|
Hasil/standar
|
Intervensi
|
I
|
Setelah
dilakukan 2 kali kunjungan, keluarga dapat memahami tentang masalah
hipertensi. Secara khusus keluarga mampu :
-
Menyebutkan dan paham akan gejala
dan tanda dari hipertensi.
- Menyebutkan
tentang cara menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi.
|
Verbal
Pengetahuan
Sikap
Motorik
|
Keluarga dapat :
-
Menyebutkan tanda dan gejala dari
hipertensi paling tidak sebanyak 2 macam.
-
Mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan hipertensi.
-
Mencegah terjadinya hipertensi
dengan cara menjaga pola makan yang sesuai dengan diit pada penderita
hipertensi.
-
Keputusan keluarga untuk memilih
pergi kefasilitas kesehatan yang sesuai.
-
Memeriksakan kesehatan
kefasilitas kesehatan terdekat.
|
1.
kaji TTV
2.
jelaskan tentang tanda dan gejala
dari hipertensi.
3.
jelaskan tentang penyebab
terjadinya hipertensi.
4.
jelaskan tentang pemberian diit
pada penderita hipertensi.
5.
motivasi untuk hidup sehat.
6.
anjurkan kefasilitas kesehatan
terdekat untuk memeriksakan diri/berobat.
|
No Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria
|
Hasil/standar
|
Intervensi
|
II
|
Setelah dilakukan
kunjungan rumah sebanyak 2 kali, keluarga diharapkan mampu memelihara
lingkungan sekitar rumah. Secara khusus keluarga mampu/dapat :
-
meyebutkan akibat dan dampak dari
kandang unggas yang kotor.
-
Menyebutkan beberapa syarat rumah
sehat.
|
Verbal
Pengetahuan
Sikap
Motorik
|
Keluarga dapat :
-
Meyebutkan 3 syarat rumah yang
sehat.
-
Menyebutkan paling tidak 2 dampak
dan akibat dari kandang unggas yang kotor.
-
Megetahui tentang cara merawat
kandang unggas
-
Mencegah terjadinya resiko
terserang penyakit baru berhubungan dengan kandang unggas yang kotor dan
berbau
-
Membersihakan rumah
-
Membersikan lingkungan rumah
-
Membersihkan kandang unggas
supaya tidak kotor dan berbau tidak enak.
|
1.
Jelaskan tentang syarat rumah
sehat.
2.
diskusikan dengan keluarga tentang
cara merawat kandang unggas.
3.
diskusikan tentang pembagian
tugas dalam menjaga kebersihan rumah.
4.
beritahukan manfaat rumah sehat.
|
No Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria
|
Hasil/standar
|
Intervensi
|
III
|
Setelah dilakukan
kunjungan rumah sebanyak 1 kali, keluarga
diharapkan mampu mencegah terjadinya resiko
terjatuh. Secara khusus keluarga mampu/dapat :
-
membenahi lingkungan yang
memungkinkan terjadinya faktor resiko tersebut.
|
Verbal
Pengetahuan
Sikap
Motorik
|
Keluarga dapat :
-
Meyebutkan faktor yang mendukung terjadinya resiko terjatuh
pada keluarga.
-
Mengatahui apa saja yang
mengakibatkan terjadinya faktor resiko terjatuh tersebut.
-
Mencegah supaya resiko
terjatuh tidak terjadi.
-
Melakukan perbaikan/pembenahan
pada lingkungan agar resiko tidak terjadi.
|
1.
Anjurkan keluarga untuk
membenahi lingkungan rumah yang menjadi faktor resiko.
|
D. IMPLEMENTASI
NO
|
TANGGAL
WAKTU
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
|
IMPLEMENTASI
|
1.
|
03-06-2008
16.00
WITA
|
I
|
-
Mengkaji TTV :
TD : 140/100 mmHg
N : 80 x/menit
R : 20 x/menit T :
36,5°C
-
Menjelaskan tentang terjadinya
peningkatan darah seperti keturunan, peningkatan usia dan nutrisi yang tidak
seimbang.
-
Menjelaskan tentang tanda dan
gejala akibat hipertensi seperti pusing, mata berkunang-kunang dan kaku
kuduk.
|
2
|
03-06-2008
16.50
WITA
|
II
|
-
Menjelaskan kepada keluarga
tentang syarat rumah sehat seperti jendela rumah yang cukup untuk menerangi
rumah dan terbuka setiap hari, sumber air minum yang berjarak 10 meter dari
septik tank, air limbah rumah tangga yang mengalir ketempat penampungan dan
tidak tergenang.
-
Memberitahukan manfaat rumah
sehat bagi keluarga.
|
3
|
03-06-2008
16.50
WITA
|
III
|
-
Menganjurkan keluarga untuk
membenahi lingkungan rumah yang menjadi faktor resiko seperti memberikan
tanah agar lebih tinggi dan tidak becek.
|
4.
|
04-06-2008
16.10
WITA
|
I
|
-
Mengkaji TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 90 x/menit
R : 22 x/menit T :
36,6°C
-
Menjelaskan tentang pemberian
diit pada penderita hipertensi seperti pengkonsumsian rendah garam dan jangan
makan-makanan yang berlemak.
- Memotivasi
untuk hidup sehat sperti : melakukan senam, makan-makanan 4 sehat 5 sempurna
dan menjaga kebersihan lingkungan.
-
Menganjurkan untuk kefasilitas
kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri atau pergi kedokter spesialis.
|
5.
|
04-06-2008
16.45
WITA
|
II
|
-
Mendiskusikan tentang tugas
merawat kandang unggas, misalnya Ny. A pada pagi hari membersihkan kotoran
unggas dan memakai masker untuk mengurangi bau tidak enak dan Tn. T
memberikan sedikit kapur pada kandang unggas untuk mengurangi bau tidak enak.
-
Mendiskusikan dengan keluarga
tentang kebersihan rumah misalnya Tn. T membersihkan sampah-sampah di luar
rumah dan Ny. A mengurusi kebersihan dalam rumah.
|
E. EVALUASI
NO
|
TANGGAL
DAN WAKTU
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
EVALUASI
|
1.
|
05-06-2008
|
I |
Subjektif :
-
“sekarang saya tahu bahwa sakit
yang saya derita karena faktor keturunan, orang tua laki-laki saya dulu juga
mengidap tekanan darah tinggi” ujar Tn. T.
-
“jadi tanda dan gejala orang yang
menderita tekanan darah tinggi adalah pusing dan leher terasa keras. Hal itu
seperti yang sering saya lamai akhir-akhir ini” ujar Tn. t.
-
Ny. A berkata “baiklah, saya kan
mengurangi jumlah garam pada makanan yang akan disajikan, ini semua untuk
kesehatan Tn. T”.
Objektif :
-
TD : 130/90 mmHg.
-
R : 20 x/menit.
-
N : 85 x/menit.
-
T : 36,2º C.
-
Umur 56 tahun.
-
Secara verbal keluarga Tn. T
mampu menyebutkan salah satu faktor kenapa dirinya menderita tekanan darah
tinggi.
-
Secara verbal Tn. T mampu
mengidentifikasi pusing dan kaku kuduk sebagai tanda dan gejala penyakit
hipertensi.
-
Makanan yang dibuat oleh Ny. A,
terasa agak hambar oleh mahasiswa yang tandanya pemakaian garam dikurangi.
Analisa :
-
Hasil evaluasi sesuai dengan
standar pada
|
NO
|
TANGGAL
DAN WAKTU
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
EVALUASI
|
|
|
|
-
intervensi.
Perencanaan :
-
Intervensi berhasil, implementasi
dihentikan.
|
2
|
05-06-2008
|
II |
Subjektif :
-
“ooh...jadi syarat rumah yang
baik itu sebenarnya seperti jumlah jendela dan ventelasi yang cukup untuk
sirkulasi udara didalam rumah dan tidak pengap, jrak sumber mata iar, paling
tidak lebih 10 meter dari WC supaya tidak terjadi rembesan dari septik tank,
air limbah yang tidak tergenang dan mengalir kepembuangan. Jadi seperti
itukan ?”. ujar Ny. A.
-
“sudah kami buka jendela-jendela
rumah dari pagi tadi”. Ujar Ny. A
-
“sudah saya taburi sedikit kapur
untuk mengurangi bau dari kotoran unggas yang ada pada kandang unggas” ujar
Tn. T.
-
“jadi kalau tidak menjaga
kebersihan kandang unggas, kandang tersebut bisa menimbulkan penyakit seperti
gatal dan timbulnya bau tidak sedap yang menganggu istirahat”.
Obejektif :
-
secara verbal keluarga Tn. T
dapat menyebutkan 3 syarat minimal rumah sehat.
-
Secara verbal keluarga Tn. T
dapat menyebutkan 2 dampak akibat dari kandang unggas yang kotor.
|
NO
|
TANGGAL
DAN WAKTU
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
EVALUASI
|
|
|
|
-
Jarak sumber air lebih dari 10
meter (sumur di depan rumah dan WC terdapt dibagian belakang rumah).
-
Jendela rumah yang terdiri dari 7
buah terbuka disemua ruangan.
-
Cahaya matahari dapt masuk lewat
jendela.
-
Terlihat sisa kapur yang
ditaburkan oelh Tn. T pada kandang unggas.
Analisa :
-
Hasil evaluasi sesuai dengan
standar intervensi.
Perencanaan :
-
Intervensi berhasil,
implementasi dihentikan.
|
3
|
05-06-2008
|
III
|
Subjektif :
-
“kami
teh kada manyadari nang ngarannya sudah mahir tu licak, tapi bujur jar ikam
jua kami sudah tuha bias ja tadangsar amun kada ditanahi”. ujar Tn. T dan Ny. A.
Obejektif :
-
secara verbal keluarga Tn. T
dapat menyebutkan faktor yang memungkinkan terjadinya resiko terjatuh.
Analisa :
-
Hasil evaluasi sesuai dengan
standar intervensi.
Perencanaan :
Intervensi
berhasil, implementasi dihentikan.
|
0 komentar:
Posting Komentar