Nama Klien : Bangsal/Tanggal : | ASUHAN KEPERAWATAN Bayi Ny. Jauhari RSB. Budi Kemuliaan Mata Ajaran : Maternitas Tanggal 22 Oktober 2011 Nama Mhs : munajat afiat | | ||||||
Dx. Keperawatan | Tujuan | Intervensi | Rasional | Implementasi | Evaluasi | |||
1.Potensial Gangguan perubahan suhu tubuh sehubungan dengan : · Pengeluaran panas se-cara evaporasi, kon-veksi, konduksi dan radiasi. · Kegagalan menyesuai-kan dengan suhu ling-kungan. | Suhu tubuh tetap dalam batas normal. Kriteria : · Suhu kulit dan ketiak 36,5°C- 37°C · Suhu rektal 36,7 ° C - 37,2 ° C. · Tidak ada tanda-tanda hipotermi | 1.Pertahankan suhu kamar tetap pada 24°C. 2.Usahakan bayi dalam keadaan hangat dengan menutup dengan selimut/ baby blangket. 3.Monitor suhu axila, kulit dan lingkungan setiap 30 - 60 menit selama periode stabilisasi. 4.Kaji pernafasan , catat adanya tachipnoe ( R > 60x/mt). 5.Catat tanda-tanda stress sekunder : kedinginan, pucat, sesak nafas, gelisah, letargi, kulit dingin. 6.Catat adanya tanda-tanda dehidrasi (seperti ubun-ubun cekung, suhu meningkat, turgor kulit lembek,membran mukosa kering. 7.Beri cairan lebih awal per oral Kolaborasi : · Periksa kultur. | Pada suhu lingkungan yang rendah, bayi akan mening-katkan suhu tubuhnya dengan menangis atau meningkatkan aktifitas motorik sehingga konsumsi kebutuhan oksigen meningkat. Mencegah kehilangan panas secara radiasi, evaporasi, konduksi dan konveksi. Terjadinya sedikit proses metabolisme bila suhu 36°C, sebagai indikator yg. tepat adalah pengeluaran energi pada bayi saat penyesuaian dengan suhu lingkungan Respon meningkatnya kebu-tuhan oksigen karena kedi-nginan dan usaha utk mengeluarkan CO2 adalah untuk memperbaiki asidosis respiratorik. Hipotermi akan meningkatkan kebutuhan O2 dan glukosa, sering disertai hipoglikemi dan gangguan pernafasan, dingin akan mengakibatkan vasokon-triksi perifer, penurunan suhu kulit,pucat, biru, menunjukan adanya hipoksia. Suhu pada axila lebih dari 37°C dianggap hipertermia akan mengakibatkan penge-luaran panas yg berlebuhan pd bayi. Setiap kenaikan suhu 1°C, kebutuhan cairan dan metabolisme meningkat 10%. Kegagalan pemenuhan cairan akan terjadi dehidrasi. Mendeteksi adanya bakteri dan ketepatam therapi | · Mempertahankan suhu ruangan dengan membuka jendela secu-kupnya, dan jangan membiarkan jendela terbuka terus. · Memasang kelambu pada boks. · Menutupi bayi dengan selimut. · Segera mengganti popok dan alas serta selimut jika basah. · Mengukur suhu melalui rektal. · Meraba daerah abdomen untuk mengetahui adanya penurunan atau peningkatan suhu tubuh. · Mengukur frekuensi pernafasan selama 1 menit. · Observasi adanya tachipnoe, cyanosis dan penggunaan otot tambahan pernafasan. · Mengobservasi adanya tanda-tanda stress kedinginan, pucat, sesak nafas, kulit teraba dingin · Memeriksa keadaan ubun-ubun. · Mengukur suhu rektal. · Memeriksa turgor kulit. · Memeriksa mukosa membran.. · Menetekkan bayi sedini mungkin. · Menganjurkan ibu untuk menetekkan bayi minimal 2 jam sekali Tidak dilakukan karena belum ada indikasi. | S: Ibu mengatakan bayi-nya sehabis netek kerja-nya selalu tidur terus dan jarang menangis O: Suhu rektal 36°C, Warna kulit : normal, Nadi 116X/mt, Kulit hantat, Bayi tertidur pulas. A: Hipotermia / Hiper termia tidak terjadi. P: Intervensi dilanjutkan untuk mempertahankan suhu bayi. Tgl 22-10-1996 Budhy Ermawan. | |||
2.Potensial terjadinya in-feksi sehubungan dgn penurunan neutrofil dan imunoglobulin spesifik ( Ig M, Ig A) | Infeksi tidak terjadi. Kriteria : · Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti panas,panas, pe-ningkatan Heart rate, bengkak, ke- lainan fungsi. | Kaji faktor resiko yg merupakan predisposisi ter-jadinya infeksi pada bayi melalui plasenta atau jalur asenden. 1.Kaji umur kehamilan bayi 2.anjurkan keluarga dan petugas untuk Cuci tangan dengan sabun atau dis-infektan sebelum dan sesu-dah pegang bayi. 3.Gunakan peralatan secara individual 4.Kaji ruam dan interupsi pada kulit, hindari menggosok berlebihan,gunakan sabun secukupnya,usap lembut dgn handuk pada saat menge-ringkan . | Mengetahui adanya penyakit infeksi seperti GO. Infeksi Streptokokus grup B atau infeksi virus sebagai pre-disposisi infeksi pada bayi. Kehamilan trimester ke III memberikan kekebalan pasif terhadap kuman kokus gram + (pneumokok, streptokok dan meningokok),hemofilus, influenza dan tixin(difteri ,tetanus). Tangan bersih merupakan salah satu pelindung bayi dari infeksi. preparat iodophor efektif utk gram + dan gram - Menlindungi kontaminasi silang pada bayi secara langsung atau droplet infection Kulit merupakan kekebalan nonspesifik yang melindungi masuknya kuman, terlalu kuat menyebabkan lecet. Bahan kimia, sabun menyebabkan kulit rusak. | · Mengkaji tentang yang diderita selama kehamilan. · Menanyakan pada klien pernah menderita penyalit tertentu se-lama dengan pada status ANC. Melihat dari status ANC. · Mengkaji HPHT. · Menentukan HPL. · Mencuci tangan dengan dis-infektan sebelum dan sesudah pegang bayi. · Memakai jas, masker, sandal jepit khusus. · Mengajarkan cara cuci tangan yang benar pada keluarga. · Menggunakan peralatan I set untuk 1 bayi. · Menerapkan prinsip anti septik dan aseptik pada setiap tindakan. · Mengkaji adanya ruam dan interupsi pada kulit. · Menggunakan sabun lembut dan secukupnya pada saat memandikan. · Mengeringkan tubuh dengan cara yang lembut dan hati-hati setelah mandi. | S: · Ibu menyatakan tidak pernah sakit selama kehamilan. dan me-ngatakan bayi selalu tidur pulas. O: · Dari kartu ANC ibu tidak pernah menderita penyakit tertentu.. · Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada bayi: tidak ada pening-katan suhu tubuh, suhu rektal 36,6°C, nadi: 116x/mt, tidak ada tanda radang. bayi tdk rewel,usia kehamilan 38 mnggu. A:Tidak terjadi infeksi. P: Lanjutkan intervensi. | |||
3. Kurangnya pengetahuan tentang perawatan bayi sehubungan dengan : kurangnya informasi tentang perawatan bayi. Data Subyektif: · Ibu mengatakan takut memegang bayi. · Ibu mengatakan belum ada pengalaman merawat bayi. Data Obyektif : · Tampak kaku memegang bayi. · Cara menetekkan yang salah. | Ibu mampu memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis bayi dgn mendemonstrasikan cara-cara merawat bayi | à Kaji pengetahuan klien ttg kebutuhan fisiologis bayi dan adaptasi dengan lingkungan baru spt : mempertahankan suhu tubuh, nutrisi. Berikan koreksi bila melakukan tin-dakan yang salah dgn cara mendiskusikan. à Diskusikan ttg kondisi bayi dan reaktifity. à Berikan informasi keadaan yang umum terjadi pada bayi & ibu : pseudomensturasi, mamaebengkak,joundice,caputsucedaneum,cephalhematuoma dan milia. à Berikan infaormasi ttg pola tidur normal dan cara meningkatkan tidur. à Demonstrasikan cara menyusui, memegang bayi, mengganti popok dan perawatan talipusat. à Berikan informasi ttg tanda-tanda emergensi pada bayi dan tempat-tempat yg harus di hubungi. | à Membantu ortu utk mengerti cara pemenuhan kebut. fisi-ologis bayi : mencegah hilangnya panas,pemenuhan nutrisi,kondisi sal kencing dan pencernaan. à untuk mengetahui prilaku bayi setelah 30 menit lahir, biasa-nya bayi tidur pulas ,kemudian bangun, muntah, regurgitasi & pengeluaran mekonium. à Membantu ortu ttg variasi yg normal pada bayi utk mengu-rangi kecemasan. à Bayi normal biasanya me-merlukan waktu tidur 17 jam. à Meningkatkan pengetahuan prinsip-prinsip perawatan bayi baru lahir. à utk mendeteksi dini adanya penyakit dan siapa yg harus dihubungi. | à Mengkaji pengetahuan klien ttg perawatan bayi. à Menjelaskan cara mempertahan-kan suhu tubuh bayi: membungus, menyelimuti, mengganti popok bila basah. à Menganjurkan ortu utk meneteki secara teratur (2-3jam 1x). à Mendemonstrasikan cara member-sihkan saat bab/bak. à Mendiskusikan ttg prilaku bayi bahwa sebagian besar waktunya digunakan utk tidur. à Menjelaskan hal yg bersifat fisio-logis biasa terjadi pada bayi spt: pseudomensturasi,Joundice,milia. à menjelaskan pd ortu ttg: caput succedaneum, cephal hematoma. à Berikan informasi bahwa bayi memerlukan tidur 17 jam. à Mendemonstrasikan cara menyusui, mengganti popok, menggendong,perawatan tali pusat. à Menganjurkan bila ada tanda-tanda emergensi dibawa kesarana kesehatan terdekat. | S: Ibu mengatakan tdk ta-kut lagi memegang ba-yinya. O: à ibu dpt menjelaskan ca-ra mempertahankan su-hu tubuh bayi, cara me-netekkan,memendikan,merawat talipusat. A: Masalah teratasi. P: Berikan intervensi tambahan jika diperlukan | |||
Senin, 06 Februari 2012
intervensi Bayi suhu dan infeksi
Diposting oleh Munajat afiat di 07.09
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar