A. PENATALAKSANAAN KEHAMILAN NORMAL
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional
dari ibu mak perlu penanganan yang sesuai dengan keadaan perubahan yang
terjadi. Ibu hamil harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia
hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan jika ia merasakan
tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir untuk mendapatkan semua
informasi yang diperlukan sehubungan dengan hal-hal diatas petugas kesehatan
akan memberikan asuhan antenatal yang lebih baik dengan tujuan :
1.
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi.
2.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental, social ibu, dan bayi.
3.
Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi
yang miungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum
kebidanan dan pembedahan.
4.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5.
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif.
6.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tmbuh kembang secara normal.
B. ASUHAN ANTENATAL STANDAR 7 T
- Timbang berat badan.
- Ukur tekanan darah.
- Ukur Tinggi fundus uteri
- Beri Imunisasi TT
- Beri Tablet Fe
- Test PMS
- Temu wicara dalam rangka rujukan
C. LANGKAH-LANGKAH ASUHAN ANTENATAL
- Sapa ibu dan keluarganya dan membuatnya merasa nyaman.
- Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dengan cara mendengarkan dengan teliti (melakukan anamnese).
- Melakukan pemeriksaan fisik yang terdiri dari :
a.
Keadaan umum dan tanda-tanda vital termasuk tinggi
badan,berat badan.
b. Status obstetric berupa inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi.
c.
Melakukan pemeriksaan Leopold I-IV yaitu :
1)
Leopold I
Kaki penderita dibengkokan pada lutut dan lipat
paha, pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita dan melihat kearah muka
penderita. Rahim dibawa ketengah dan tentukan tinggi fundus uteri serta
tentukan bagian apa dari anak yang terdapat di fundus ini untuk menentukan
tuanya kehamilan.
2)
Leopold II
Kedua tangan pindah kesamping menentukan dimana
punggung janin. punggung janin terdapat di pihak yang memberikan rintangan yang
terbesar, dan carilah bagian-bagian kecil yang biasanya terletak bertentangan
dengan fihak yang memberikan rintangan yang terbesar.
3)
Leopold III
Dipergunakan satu tangan saja, bagian bawah
ditentukan antara ibu jari dan jari yang lainnya dan cobalah apakah bagian
bawah masih dapat digoyangkan.
4)
Leopold IV
Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat kearah
kaki si penderita, dengan keduatangan, tentukan apa yang menjadi bagian
bawah.Tentukan pula apakah bagian bawah sudah masuk kedalam pintu atas panggul,
dan berapa masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.
d.
Pemeriksaan auskultasi ( periksa dengar )
Dilakukan dengan menggunakan stestoscope yang biasa digunakan adalah
jenis monokuler untuk memeriksa detak jantung janin.
- Melakukan pemeriksaan laborat.
- Memberikan konseling tentang :
a.
Gizi : menyarankan penderita untuk mengkomsumsi makanan
yang mengandung protein dan zat besi.
b.
Latihan senam hamil
c.
Perubahan fisiologis : perubahan pada payudara, berat
badan bertambah,mual pada trimester I ,varises.
d.
Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika ia
mendapati tanda-tanda : perdarahan pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa,
gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah, nyeri abdomen (epigastrik) janin
tidak bergerak sebanyak biasanya.
e.
Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang aman dan
bersih.
f.
Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak,
buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dan dikeringkan.
g.
Menjelaskan cara merawat payudara terutama pada ibu
yang mempunyai putting susu rata atau masuk kedalam dilakukan 2 kali sehari
selama 5 menit
h.
Memberikan tablet zat besi 90 tablet mulai minggu ke
20.
i.
Memberikan imunisasi TT 0,5 cc
j.
Menjadwalkan kunjungan berikutnya.
k.
Mendokumenkan kunjungan tersebut.
Penatalaksanaan ibu hamil secara
keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut :
- Mengupayakan kehamilan yang sehat.
- Melakukan deteksi dini komplikasi,melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.
- Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
- Perencanaan antisipasi dan persiapan dini melakukan rujukan, jika terjadi komplikasi.
Kebijakan tehnis :
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap
saat , itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilan.
0 komentar:
Posting Komentar